SAMPIT – Tim gabungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) bersama aparat penegak hukum gencar melakukan operasi razia penyakit masyarakat (pekat). Seperti belum lama ini, Sabtu (24/4) Tim Gabungan Pemkab Kotim yang terdiri atas Satpol PP, Anggota TNI dan Polri menyisir lokasi penginapan losmen dan hotel yang ada di Kota Sampit. Hasilnya ditemukan belasan pasangan tanpa ikatan resmi terjaring razia.
“Ada belasan pasangan yang ditemukan berduaan di dalam ruang kamar penginapan. Ada juga yang kami temukan pasangan sesama jenis (pria), yang satunya waria bernama Gina alias Iwan dan satunya pria perkasa,” ungkap Wakil Bupati Kotim Irawati, Senin (26/4).
Irawati yang langsung memimpin operasi razia pekat mengatakan, penertiban pekat ini merupakan kegiatan yang akan terus dilaksanakan secara berkala, dan rutin.
”Malam itu kegiatan dimulai dari jam 9 malam sampai jam 2 subuh. Kegiatan razia penertiban pekat ini dalam rangka agar di bulan suci Ramadan pelaksanaan ibadah bagi umat muslim dapat maksimal tanpa dinodai dengan perbuatan maksiat yang merusak nama baik daerah kita,” katanya.
Sementara itu Irawati mengaku sangat perihatin melihat perempuan tertentu yang lebih memilih bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK). ”Kenapa harus memilih cara menjual diri untuk mendapatkan sumber penghasilan. Kalau alasannya karena faktor ekonomi itu bukanlah sesuatu yang dibenarkan. Di Kota Sampit ini masih banyak pekerjaan yang halal untuk kaum perempuan,” tegasnya.
Lebih mirisnya lagi lanjut Irawati, ketika ada pelajar yang ikut terjaring razia.”Miris saya melihatnya ada pelajar masih SMA yang berdua dalam ruangan kamar,” katanya.
Dari hasil temuan itu, dirinya juga menegaskan kepada pengelola penginapan losmen maupun hotel agar lebih selektif dalam mengecek tamunya. ”Diperiksa lebih selektif, jangan asal menerima, apalagi masih pelajar itu sangat tidak dibenarkan. Hormati umat muslim yang di bulan suci Ramadan ini yang fokus menjalankan ibadah,” tegasnya.
Plt Kepala Satpol PP Kotim Rahmad Widi Sujarwo langsung menindaklanjuti belasan orang yang terjaring razia dengan memberikan pembinaan. “Sudah diamankan untuk dilakukan pembinaan dan diminta menulis surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan yang sama lagi dikemudian hari,” tandasnya. (hgn/gus)