SAMPIT, radarsampit.com – Meski kasus stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih perlu penanganan serius, namun upaya penanganan stunting yang dilakukan oleh pemerintah daerah menjadi yang terbaik se-Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Kita bersyukur dengan kerjasama semua pihak termasuk SOPD dan juga bagaimana kepedulian masyarakat untuk penanganan stunting. Walaupun dulu Kotim sangat tinggi kasus stunting, sekarang Kotim terbaik untuk penanganan stunting,” kata Bupati Kotim Halikinnor.
Tim Penanganan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kotim meraih juara 1 dalam penilaian kinerja delapan aksi konvergensi penanganan penurunan stunting seprovinsi Kalteng tahun 2023.
“Kotim berhasil meraih juara pertama untuk penanganan stunting. Sudah dua tahun berturut-turut juara pertama penanganan stunting di Kalimantan Tengah,” kata Halikinnor.
Pada 2022, Wakil Bupati Irawati mewakili Pemkab Kotim juga menerima penghargaan peringkat pertama penanganan stunting di Kalteng. Pemberian penghargaan dari BKKBN itu dilaksanakan di Makassar.
“Kita nanti akan masuk secara nasional. Dulu Kotim menerima penghargaan dari Wapres yang diserahkan di Makasar. Tahun ini masih belum tahu dimana, apa nanti pada saat acara TTG di Lampung atau acara di Penas di Padang yang akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo,” tuturnya.
Saat ini kasus stunting di Kotawaringin Timur masih sekitar 20 persen. Pemerintah daerah berupaya untuk bisa menurunkan angka tuntutan di wilayah ini menjadi 14 persen pada 2024 mendatang.
“Secara nasional kita memang masih tinggi, kurang lebih sekitar 20 persen. Tapi kita akan berupaya untuk menekan angka kasus stunting di Kotim agar terus menurun,” harapnya.
Atas capaian Kotim dalam penanganan stunting, Bupati Kotim menyampaikan selamat dan terima kasih untuk semua yang telah mendukung baik secara moril dan materiil dalam penanganan penurunan stunting di wilayah ini, mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa hingga ke tingkat RT. (yn/yit)
