Lingkar Selatan Makin Ngeri.. Dua Truk Kontainer Terperosok di Lubang yang Sama

Dua kontainer terbalik di sisi kiri Jalan Moh Hatta, Lingkar Selatan, Kecamatan MB Ketapang
RAWAN: Dua kontainer terbalik di sisi kiri Jalan Moh Hatta, Lingkar Selatan, Kecamatan MB Ketapang, Selasa (16/3) kemarin.(FAHRY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Ruas Jalan Lingkar Selatan Kota Sampit atau Jalan Mohammad Hatta semakin mengerikan. Sejumlah truk terguling saat nekat melintas jalan berkubang.

Pantauan Radar Sampit di lapangan, dua truk kontainer bermuatan pupuk dan keramik terguling saat melintas di jalan tersebut, Senin (15/3) lalu. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja, dua kontainer berisikan pupuk dan keramik terbalik di sisi kanan jalan dari arah Bundaran KB.

Bacaan Lainnya
Gowes

Samidodo (40), warga yang tinggal di Lingkar Selatan, mengatakan bahwa truk kontainer berisi keramik terguling Senin sore pukul 16.00 WIB sore.  Malam harinya, sekitar pukul 23.00 WIB, truk kontainer lainnya bermuatan pupuk juga terbalik saat melintas di jalan yang sama.

Menurutnya, dua truk kontainer itu terbalik lantaran kondisi jalan berlubang yang cukup dalam. Dan dua truk itu sebelumnya datang dari arah Bagendang.

Baca Juga :  Saat Malam Pergantian Tahun, Bundaran Pancasila Wajib Bersih dari PKL

”Pokoknya ngeri kalau sudah lewat jalan ini (Lingkar Selatan-red). Sebab, takutnya truk terbalik dan di sampingnya kebetulan ada orang. Itu yang dikhawatirkan,” ujarnya.

Dua kontainer yang terbalik saat ini masih berada di lokasi dan seluruh barang yang ada di dalamnya dipindahkan dengan kendaraan lainnya.

Widodo (49) selaku pengemudi dump truk mengatakan, kondisi Jalan Lingkar Selatan sudah lama rusak. Dia sering menemukan truk  terperosok akibat kondisi jalan yang rusak. Kondisi jalan seperti itu dapat menimbulkan korban jiwa.

”Risiko pertama melintas di jalan ini, yang pasti kendaraan (truk-red) terbalik. Yang kedua, truk jadi rusak. Dan yang terkahir, bisa menimbulkan korban jiwa,” bebernya.

Ia berharap pemerintah segera melakukan perbaikan, setidaknya melakukan pemerataan terhadap jalan-jalan yang berlubang dan bergelombang.

”Setidaknya dibuat rata saja dulu jalan ini dengan cara diuruk. Biar jalan yang ada di Kota tidak lagi rusak akibat dilalui oleh kendaraan bertonase,” pintanya.

”Kalau dibiarkan begini terus, ya nasib kami dan masyarakat lainnya pasti terancam. Siapa nanti yang akan disalahkan? Kami!” tandasnya. (sir/yit)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *