Masjid At Taqwa termasuk masjid bersejarah di Kabupaten Kotawaringin Timur. Keberadaan makam tua dengan nisan bercirikan Islam yang sudah ada sebelum masjid ini berdiri 101 tahun silam, menjadi bukti sejarah penyebaran masuknya Islam di Kotim.
HENY, Sampit | radarsampit.com
Letak Masjid At Taqwa sebenarnya tak begitu jauh dengan Kota Sampit. Namun, karena terbelah Sungai Mentaya, keberadaan masjid ini tak banyak diketahui masyarakat.
Perjalanan menuju Masjid At Taqwa dilalui Radar Sampit dengan menyeberangi Sungai Mentaya selebar sekitar 400 meter dari Dermaga Sampit menuju Dermaga Mentaya Seberang menggunakan kapal kayu ferry dengan tarif Rp5.000.
Feri beroperasi mulai pukul 06.00-18.30 WIB. Di atas jam 17.00 WIB tarif penyeberangan naik dua kali lipat menjadi Rp10.000.
Sekitar 7 menit, kapal ferry tiba menepi di Dermaga Seranau. Cuaca cerah Sabtu (30/3/2024) sore itu, mendukung perjalanan Radar Sampit menjelajah Masjid At Taqwa yang letaknya di ujung kampung Kelurahan Mentaya Seberang, Kecamatan Seranau.
Dari Dermaga Seranau, perjalanan dilanjutkan ke arah selatan menyusuri jalan berupa jembatan yang terbuat dari kayu ulin selebar 1,5 meter. Ribuan papan kayu ulin yang tersusun layaknya jembatan menjadi akses utama menuju Masjid At Taqwa.
Papan ulin yang berumur puluhan tahun juga nampak mengkhawatirkan. Sejumlah titik papan jembatan berlubang. Jalan jembatan tua ini tetap saja ‘dipaksa’ difungsikan, dilindas roda kendaraan lalu lalang setiap saat dan menimbulkan suara berisik berderit.
Sejumlah warga yang rumahnya berada di sisi jembatan juga banyak ditemukan duduk santai di pinggir Jalan Mentaya Seberang Hilir. Menikmati sore, berbincang dengan sanak keluarga dan tetangga terdekat sambil menunggu suara azan magrib, waktu berbuka puasa.