Hadi mengatakan, pembangunan Masjid At Taqwa sudah dimulai tahun 1923 diatas tanah seluas 731 meter persegi.
”Di depan masjid tertulis tahun 1957 itu saya kurang mengerti. Mungkin saja selesai pendiriannya 1957. Dulunya tanah ini milik Haji Mispil atau Haji Nurani yang diwakafkan. Kemudian dibangun masjid bertahap menggunakan dana swadaya,” kata Hadi yang juga aktif menjabat sebagai Ketua Madrasah Ibtidaiyah Nurul Jamiah Jalan Sawahan Mentaya Seberang selama lima tahun hingga sekarang.
Ditanya rencana pengembangan masjid kedepannya, Hadi berencana akan menambah tempat wudhu, toilet, dan memperbaiki saluran air pembuangan yang tidak lancar.
”Tempat wudhu yang sekarang masih gabung perempuan dan laki-laki cuma ada 7 kran, saluran airnya juga tidak lancar. Toiletnya juga hanya dua. Jadi, rencana ke depan apabila uang kas masjid terkumpul banyak, mudah-mudahan bisa membenahi tempat wudu dan menambah toilet,” katanya. (***/ign)