Makin Membaik, Balita Korban Kekerasan Masih Butuh Perawatan

bayi terbuang
MENJENGUK:  Wabup Kotim Irawati didampingi Kabid Pelayanan Medik RSUD dr Murjani Sampit Yulia Nofiany menjenguk balita yang diduga dibuang di semak belukar dekat SPBU Jalan Ir Soekarno, Kamis (2/11/2023). (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Balita perempuan yang diduga jadi korban kekerasan ibu angkatnya masih menjalani perawatan di RSUD Murjani Sampit. Dinas Sosial (Dinsos) Kotim masih setia mendampingi balita yang diduga sengaja dibuang itu selama berada di rumah sakit.

”Kondisi kesehatannya sudah mulai membaik. Namun, dari hasil pemeriksaan, paru-parunya kurang bagus, tubuhnya juga masih terlihat kurus, walaupun berat badannya sudah mulai ada kenaikan dari 7,2 kg menjadi 8,4 kg. Setiap hari staf kami bergantian menjaga dan mendampinginya,” kata Wiyono, Kepala Dinsos Kotim, Rabu (8/11/2023).

Bacaan Lainnya

Wiyono belum menerima informasi lebih lanjut dari tenaga kesehatan di RSUD dr Murjani Sampit sampai kapan balita perempuan itu menjalani perawatan di rumah sakit.

”Kita tunggu saja rekomendasi dokter. Terpenting pemerintah daerah fokus merawat kesembuhan balita itu sampai sehat dan diperbolehkan pulang. Selama dalam perawatan di rumah sakit, kami juga sambil mencari lembaga kesejahteraan sosial yang mau merawatnya, sampai kasus hukumnya selesai terungkap,” katanya.

Baca Juga :  Hujan Turun Setiap Hari, Debit Sungai Arut Makin Tinggi

Menurut informasi yang diterima Wiyono, pihak kepolisian masih mencari tahu keberadaan ayah kandung balita tersebut. ”Ayahnya masih hidup. Informasinya polisi sudah menemukan terduga pelaku yang menjadi ibu tirinya. Saya kurang tahu jelas, apakah orang tua kandungnya sudah bercerai atau tidak. Karena, ada juga informasi yang saya terima, ibu kandungnya sudah meninggal. Apakah meninggal atau masih hidup dan bercerai itu masih belum dibuktikan jelas,” katanya.

Dinsos Kotim masih mencari tahu keberadaan anggota keluarga balita itu. ”Kami masih lakukan assessment. Balita perempuan ini pasti memiliki keluarga yang berkaitan,” katanya.

Dia melanjutkan, pihaknya masih berupaya menemukan keluarga balita itu. ”Kalau pihak keluarga balita perempuan itu tidak ada yang mau bertanggung jawab, melindungi, dan merawatnya, maka usulan adopsi anak dari orang lain bisa menjadi pertimbangan. Namun, untuk saat ini, kami masih menunggu penyelesaian kasus hukumnya. Selama proses itu, balita perempuan masih dalam pengawasan dan perlindungan Dinsos Kotim,” kata Wiyono. (hgn/ign)



Pos terkait