Muncul Suara Tangis hingga Mobil Hidup Sendiri

Satpam Kejari Berbagi Kisah tentang Barang Bukti Pembunuhan

Satpam
SATPAM SENIOR: Burhan memberi pakan ikan hias di halaman Kejaksaaan Negeri Kotawaringin Timur.

RadarSampit.com – Kasus pembunuhan acap kali meninggalkan cerita horor yang tak masuk akal. Hal ini pula yang terjadi pada barang bukti pembunuhan yang disimpan di Kejaksaan Negeri Kotawaringin Timur.

RADO, Sampit

Meski menginjak usia 53 tahun, Burhan tetap semangat dan disiplin menjalani rutinitasnya setiap hari sebagai penjaga keamanan di kantor Kejaksaan Negeri Kotawaringin Timur. Dia merupakan salah satu satpam yang cukup familiar dengan insan pers yang ngepos di Kejaksaan Negeri Kotim.

Burhan merupakan satpam yang paling tua dari empat satpam di sana. Soal semangat dan keaktifan dalam bekerja, dirinya tidak kalah dengan rekan kerjanya yang masih muda. Bahkan ketika dalam prosesi penahanan tersangka tindak pidana korupsi, Burhan selalu mendapat kepercayaan untuk menggiring tersangka hingga masuk dalam mobil tahanan.

Bertugas selama 30 tahun di Korps Adhyaksa, Jalan Ahmad Yani Sampit, banyak pengalaman yang didapatnya.

“Sekarang satpam ada empat orang, jadi enak, ada teman ngobrol. Beberapa tahun silam hanya saya sendiri. Kalau malam itu kurang nyaman rasanya kalau patroli ke sudut-sudut kantor ini,” katanya.

Baca Juga :  Khataman Alquran DWP Kotim Bikin Wabup Kotim Terharu, Ini Sebabnya

Menurutnya, satpam harus bermental pemberani. Tidak hanya menghadapi potensi gangguan dari luar kantor, tapi juga dari dalam kantor.

”Kala itu ada pelimpahan berkas perkara kasus pembunuhan, beserta barang bukti pembunuhan. Tengah malam terdengar suara rintihan seseorang menangis dari ruang penyimpanan barang bukti. Saya datang tidak ada apa-apa, saat saya tinggal, ada lagi suara tersebut. Mungkin itu rintihan korban kasus pembunuhan. Seandainya seperti sekarang ada HP, bisa direkam,” ucapnya.

Ada pula mobil yang menjadi barang bukti kasus pembunuhan, yang pada malam hari  menyala sendiri dan bergerak. Kemudian dia datangi untuk mengembalikan posisi mobil itu. Dia menyakini akan adanya  hal-hal mistis pada barang bukti kasus pembunuhan.

“Saya datangi mobil itu dan matikan, baru ditinggal berapa langkah hidup lagi, kejadian seperti ini pernah saya alami, merinding juga terkadang, namun saya harus berani karena inilah kerjaan saya,” ucapnya.



Pos terkait