SAMPIT, radarsampit.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) resmi melarang kendaraan besar masuk Kota Sampit. Hal itu seiring dengan fungsionalnya jalan lingkar selatan. Meski demikian, masih ada sopir raksasa jalanan tersebut yang melanggar dengan melintas di jalur yang tak dijaga petugas.
Kepala Dinas Perhubungan Kotim Johny Tangkere mengatakan, pihaknya melakukan sosialisasi terkait aturan itu sekaligus mencegah kendaraan besar masuk Kota Sampit. Aturan iu merupakan instruksi Bupati Kotim Halikinnor.
”Sosialisasi kami lakukan selama enam hari. Sudah kami lakukan sejak Senin lalu dengan menerapkan dua shift penjagaan. Mulai pukul 06.00-14.00 WIB, dilanjutkan lagi pada pukul 14.00-22.00 WIB,” kata Johny, Kamis (10/11).
Johny mengatakan, ada beberapa titik masuk Sampit yang dijaga petugas, yakni di simpang tiga Jalan Tjilik Riwut Km 8, kawasan Bundaran Balanga, dan sekitar Bundaran KB. Sosialisasi itu juga dibantu Satlantas Polres Kotim.
”Memang di beberapa titik tidak terjaga, karena banyak pengendara yang menyimpang. Contohnya, kami jaga di simpang Bundaran KB. Dia menyimpang di Jalan Kapten Mulyono. Masuk di Jalan Kapten Mulyono. Kami harapkan sopir jangan seperti itu. Mari kita taati untuk kebaikan bersama,” tegasnya.
Johny melanjutkan, sosialisasi pengalihan rute angkutan khusus CPO, TBS, dan angkutan barang lainnya dilakukan karena jalan lingkar selatan sudah dioperasionalkan, sehingga sopir kendaraan besar diharapkan melintas di jalan tersebut. Tidak lagi masuk jalan dalam kota.
”Mudah-mudahan selama enam hari ini para sopir maupun pemilik kendaraan bisa memahami dan menaati ini seterusnya, karena jalan lingkar selatan sudah bisa dilewati,” ujarnya.
Apabila setelah sosialisasi masih ada sopir yang membandel dan tetap melintas di jalan dalam kota, pihaknya akan segan-segan meminta Satlantas Polres Kotim untuk melakukan penindakan.
”Kalau setelah sosialisasi ini ada yang bandel, kami akan melakukan tindakan. Kami minta Satlantas melakukan penilangan terhadap sopir yang tidak menaati aturan,” katanya. (yn/ign)