PANGKALAN BUN – Evakuasi ular King Kobra di salah satu rumah warga Paring Kuning, Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) berlangsung dramatis. King Kobra berwarna kuning keemasan dengan panjang 3,7 meter itu ditemukan dalam kandang ayam yang terletak di belakang rumah.
Hampir saja, ular dengan racun yang mematikan tersebut membuat pemilik rumah celaka, pasalnya saat itu ular bersembunyi di kandang ayam. Pemilik kandang tidak sadar dan tetap membersihkan kandang seperti biasa.
Namun semua berubah mencekam saat pemilik mengetahui keberadaan ular Kobra besar dan panjang sudah melingkar dengan kepala tegak dan mengembang siap menyerang. Setelah itu pemilik kandang menelpon keponakannya yang merupakan Ketua Komunitas Pecinta Reptil Kumai Heru. “Saya telpon keponakan saya dan dia selanjutnya bersama rekannya Diaz langsung menuju lokasi ular tersebut,” kata Noriyah sang pemilik kandang.
Meskipun keduanya terbiasa mengevakuasi berbagai jenis ular termasuk buaya, mereka tetap harus berhati-hati dan tidak gegabah saat rescue berlangsung. Terlebih ular King Kobra tersebut terbilang berukuran cukup besar dan panjang, satu kesalahan akan berakibat fatal bagi mereka. Apalagi ular tersebut bersembunyi di bawah tumpukan karung – karung.
“Saat itu ular bersembunyi di bawah karung di dalam kandang ayam yang sempit, jadi kami harus keluarkan karungnya agar mudah melakukan penangkapan,” terangnya, Selasa (9/11).
Namun saat karung dikeluarkan ular tersebut langsung bersikap agresif, mengeluarkan sebagian tubuhnya dan siap mematuk dengan kepala menyerupai sendok.
Agar ular tersebut tidak panik, maka mereka mendiamkan sejenak agar ular tersebut tenang, kemudian perlahan menggunakan stik mereka menarik keluar dan menarik ekornya. “Kali ini ukurannya lumayan besar dan panjang, beruntung pemilik rumah bisa mengetahui terlebih dahulu keberadaan ular tersebut, bila tidak fatal akibatnya,” tandasnya.
Sementara itu, Diaz menambahkan bahwa ular King Kobra memang senang berada di tumpukan barang sehingga untuk menghindari menjadi sarang ular agar dibersihkan secara berkala. “Ular ini akan kita rilis di habitatnya yang jauh dari permukiman masyarakat, sebelum ini kita juga sudah rilis jenis yang sama di dalam hutan,” pungkasnya. (tyo/sla)