Pantang Menyerah Suarakan Penggantian Nama Gerbang Sahati

sahati
Ilustrasi. (M Faisal/Radar Sampit)

SAMPIT – Pernyataan tegas dan penjelasan Bupati Kotim Halikinnor yang tak akan mengganti nama Gerbang Sahati, belum membuat puas sejumlah kalangan. Desakan untuk penggantian nama gerbang dengan kekhasan daerah masih mengalir deras.

Mantan Wakil Ketua DPRD Kotim Supriadi, misalnya, mendesak Halikinnor berani mengambil sikap tegas untuk mengubah nama Gerbang Sahati. ”Mestinya Habaring Hurung atau Kota Mentaya yang tepatnya,” katanya, Kamis (2/9).

Bacaan Lainnya

Supriadi menuturkan, siapa pun pemimpin Kotim, mestinya tidak mengubah slogan atau julukan Kotim seperti layaknya daerah lainya. ”Jangan mewariskan konflik kepada generasi berikutnya. Saat pembangunan itu, saya sudah sampaikan akan menjadi masalah ke depannya dan ini terbukti,” ujarnya.

Menurut Supriadi, jasa seorang pemimpin diukur dari keberhasilan pembangunan dan menyejahterakan masyarakat, bukan dengan tampilan nama atau identitas kelompok di setiap pembangunan.

Baca Juga :  Perbaikan Gerbang Sahati Belum Selesai, Jalan Depan Stadion Bisa Ditutup Lagi Sebagian

”Sejarah itu yang akan mengenang dan melakukannya adalah penerus kita di akhir hayat, bukan kita sendiri yang menciptakannya. Penilaian kelayakan agar mendapat tempat di hati rakyat adalah rakyat itu sendiri, bukan dengan menempatkan nama di tengah masyarakat,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Sekretaris DPD Golkar Kotim Joni Abdi. Dia mendukung keinginan sebagian masyarakat Kotim agar mengganti nama gerbang dengan sesuatu yang lebih menyentuh kearifan lokal, misalnya Gerbang Habaring Hurung.

Dia menuturkan, hal tersebut merupakan aspirasi yang murni dari masyarakat lokal. Bahkan, jika Pemkab Kotim meragukan aspirasi itu, ada baiknya melakukan survei atau observasi hingga pelosok. Mayoritas warga dinilai menginginkan perubahan nama gerbang tersebut.

Meski demikian, menurutnya, kebijakan Halikinnor mempertahankan nama gerbang itu juga tidak bisa disalahkan. Halikinnor hanya sebatas melanjutkan kepemimpinan membangun daerah.

”Saya juga sangat menghormati apa yang menjadi dasar sikap dan keputusan Bupati Kotim Halikinnor sebagai bentuk penghormatan kepada pemerintahan sebelumnya,” ujarnya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *