Perwakilan masyarakat adat, Jais, juga mendesak nama Gerbang Sahati diganti. Dia berharap Pemkab Kotim bisa memasukkan identitas daerah, misalnya di atas gerbang ada ornamen burung tingang yang merupakan simbol Suku Dayak.
”Nama juga bisa diubah atau diganti menjadi Gerbang Habaring Hurung. Buatkan juga di pintu gerbang itu lengkap dengan tajau atau balanga, perisai, lunju, mandau, langgei, duhung atau lainnya. Jadi, saya rasa perlu menjadi perhatian pemerintah daerah. Terlebih lagi anggaran itu kan dari rakyat, jadi kami sebagai rakyat meminta agar namanya diganti,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kotim Rinie Anderson berharap publik bisa memahami sikap Bupati Kotim Halikinnor tetap mempertahankan nama gerbang itu sebagai bentuk penghargaan kepada pemerintahan sebelumnya.
”Saya cenderung melihat Bupati lebih menghargai pendahulunya. Di sini lebih kepada perasaan tidak nyaman untuk menghilangkan apa yang sudah dikaryakan pemerintahan sebelumnya,” kata Rinie.
Menurut Rinie, polemik penamaan gerbang sendiri memang harus dilihat dari berbagai sudut. Aspirasi dari masyarakat yang banyak mengkritik merupakan bentuk dinamika dalam berdemokrasi. Pendapat publik tidak ada yang salah, namun semua itu akhirnya kembali kepada kepala daerah sebagai pengambil kebijakan.
”Saya melihat Bupati sudah punya argumentasi yang menjadi dasar mempertahankan nama gerbang itu dan ini memang dilematis,” ujarnya.
Lebih lanjut politikus PDI Perjuangan ini mengatakan, dengan tidak diubahnya nama gerbang, bukan berarti Bupati tidak berpihak kepada aspirasi masyarakat. Khususnya para tokoh adat.
”Saya paham bahwa keberpihakan dari kepala daerah kita sangat besar untuk budaya lokal, tergantung sudut pandang masing-masing melihatnya,” kata Rinie.
Rinie menjelaskan, APBD 2021 merupakan APBD terakhir yang dibahas antara DPRD Kotim dengan eksekutif yang masih dipimpin Supian Hadi-Taufiq Mukri. Saat itulah anggaran sekitar Rp 697 juta untuk rehabilitasi gerbang tersebut disepakati.
”Ini belum masuk APBD pemerintahan Harati (Halikinnor-Irawati),” katanya.