Parah, Dua Truk Ini Beradu Banteng

Pelabuhan Bagendang,Jalan HM Asyad
Kondisi truk yang tabrakan berhadapan di sekitar Desa Pelangsian Jalan HM Arsyad Sampit, Jumat (14/1). (istimewa)

SAMPIT- Salah satu jalur padat lalu lintas di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), yakni Jalan HM Arsyad ke arah Desa Bagendang Kecamatan Mentaya Hilir Utara, sering terjadi kecelakaan lalu lintas.

Jalur ekonomi ini terbilang sempit, untuk ukuran saban hari dilalui oleh truk-truk industri bermuatan yang hilir mudik menuju dan dari pelabuhan Pelindo III di Bagendang.

Seperti baru-baru tadi, pada Jumat (14/1) sore sekitar pukul 17.00 WIB, kecelakaan maut terjadi dijalur tersebut. Tepatnya wilayah Desa Pelangsian wilayah Kecamatan MB Ketapang, sekitar kilometer 7 Jalan HM Asryad tersebut.

Kecelakaan adu banteng antara dua buah dump truk tersebut, sempat membuat lalu lintas macet lantaran dua sopir sempat tergencet. Informasi dihimpun, keduanya mengalami luka parah dan salah satunya dalam keadaan sekarat.

Joy (30), salah satu warga yang melintas dan menyaksikan pasca kecelakaan tersebut mengungkapkan, dirinya juga melihat korban lainnya yakni dua anggota keluarga salah satu sopir. ”Salah satunya wanita dewasa, dan satu anak kecil perempuan. Anak itu menangis, dan memanggil ayahnya yang jadi korban kecelakaan,” ungkapnya kepada Radar Sampit.

Baca Juga :  Apes..! Rencana Transaksi Sabu Dibocorkan

Melihat situasi tersebut, sejumlah pengguna jalan dan beberapa warga segera mengevakuasi dua sopir truk yang berlumuran darah itu. Beruntung, keduanya bisa dievakuasi, setelah beberapa orang berupaya keras mengeluarkan badan mereka dari himpitan besi kokpit truk.

Beberapa waktu kemudian, datang petugas kesehatan dan Satlantas ke lokasi untuk penanganan lebih lanjut, baik terhadap korban dan dua kendaraan yang ringsek tersebut.

Menurut Joy, yang saban hari melintasi jalur tersebut. Situasi jalan tersebut terbilang padat oleh lalu lalang truk dan kendaraan roda empat lainnya. Di perparah lagi, dengan kondisi jalan yang banyak terdapat lubang, serta ketika malam hari sangat minim penerangan dan rambu lalu lintas.

”Kami sebagai warga yang selalu melintas di jalan ini, ya berharap ada penerangan. Selain itu lubang yang ada segera ditutupi dengan aspal. Apalagi kalau hujan, sangat rawan melintas di malam hari dengan jarak pandang yang minim,” pungkasnya. (gus)



Pos terkait