Pembangunan Jalan Poros Kecamatan Tualan Hulu Selesai, Bakal Diberi Nama Jalan Halikinnor

perbaikan jalan
PENINGKATAN JALAN: Jalan poros Desa Luwuk Sampun Kecamatan Tualan Hulu selesai diaspal, baru-baru ini. (IST/RADAR SAMPIT)

Pekerjaan pembangunan aspal jalan poros Kecamatan Tualan Hulu baru saja dirampungkan. Camat Tualan Hulu Admadi Sastra berencana memberi nama jalan itu Halikinnor, Bupati Kotim saat ini.

HENY-radarsampit.com, Sampit

Bacaan Lainnya
Gowes

”Saya rencananya ingin menamai jalan itu dengan nama Jalan Halikinnor. Saya belum ada berkoordinasi dengan Pak Bupati Kotim (Halikinnor). Namun, saya sudah merapatkan terkait ini dengan semua kepala desa. Setelah dimusyawarahkan, mereka sepakat. Jadi, masyarakat tidak lagi menyebutnya jalan poros kecamatan, tetapi Jalan Halikinnor,” kata Admadi Sastra, Selasa (20/12).

Admadi mengatakan, Pemkab Kotim melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPRPRKP) Kotim telah melakukan peningkatan jalan dari laterit menjadi jalan aspal.

Proyek itu dikerjakan pihak ketiga menggunakan sumber dana APBD Kotim senilai Rp480 juta. Pengaspalan jalan dimulai dari depan Kantor Kecamatan Tualan Hulu, lebih tepatnya dari Kantor Desa Luwuk Sampun sampai perbatasan Polsubsektor Tualan Hulu. Dengan total penanganan jalan yang diaspal sepanjang 165 meter dan lebar 5 meter.

Baca Juga :  Dewas KPK Surati Presiden Terkait Usulan Pemberhentian Firli

Selain pembangunan jalan aspal di Desa Luwuk Sampun, Pemkab Kotim juga memperbaiki jalan berupa cor beton di Desa Tumbang Mujam sepanjang 250 meter. Pekerjaan juga ditangani pihak ketiga dengan nilai kontrak kurang lebih Rp900 juta.

”Penyedia jasa kontraktornya saya tidak ingat. Pekerjaannya sudah dimulai November lalu dan baru minggu kemarin selesai dikerjakan. Tim PUPRPRKP Kotim ada meninjau pekerjaan ke lokasi beberapa hari lalu. Sekarang pengaspalan jalan dan cor beton sudah selesai,” ujarnya.

Bupati Kotim Halikinnor sebelumnya mengatakan, Pemkab Kotim berkomitmen memperbaiki jalan di permukiman, termasuk gang. Semua dilakukan bertahap menyesuaikan kemampuan anggaran daerah, namun tanpa mengabaikan peningkatan jalan di kecamatan dan desa.

Halikinnor melanjutkan, peningkatan infrastruktur itu sesuai tekad pemerintahan saat ini, yakni mewujudkan Sampit Terang dan Bebas Banjir. Salah satu upaya mewujudkan bebas dari banjir adalah dengan membenahi jalan dan drainase.



Pos terkait