PANGKALAN BUN – Seorang karyawati toko grosir di kawasan Bundaran Pancasila, Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menjadi korban begal saat pulang bekerja.
Peristiwa tersebut membuat Dea Normala Sari, warga Jalan Bhayangkara, Kelurahan Madurejo harus merelakan satu unit ponsel merek Vivo seharga jutaan rupiah diambil paksa oleh pria yang belum diketahui identitasnya.
Korban menceritakan bahwa peristiwa tersebut terjadi usai ia menutup toko dan bermaksud pulang ke rumah. Seperti biasanya ia pulang mengendarai motor matiknya dan tidak mempunyai firasat buruk bahwa sudah menjadi incaran begal.
“Saya tidak punya firasat buruk karena sebelumnya saya pulang sendiri aman-aman saja,” kata Dea, Senin (18/4).
Saat perjalanan di depan kantor DPRD Kabupaten Kobar tepatnya di seberang Kantor Satpol PP, tiba-tiba dari arah belakang muncul kendaraan matik jenis Aerox yang dikendarai lelaki tegap dan langsung memepetnya dari sisi kanan.
Pengendara misterius itu langsung dengan cepat merogoh dashboard motor Scoopy yang dikendarai korban dan mengambil ponsel miliknya. Setelah berhasil, pria tersebut segera memacu kendaraannya dan menghilang, ia tidak berani berteriak dan pasrah atas musibah yang menimpanya.
“Saya melihat pria itu awalnya keluar dari Pangkalan Bun Park, kemudian baru saya sadar setelah ia memepet motor saya dan tepat di depan DPRD ia berhasil mengambil ponsel yang saya taruh di dashboard Scoopy saya,” ungkapnya.
Akibat kehilangan handphone Vivo type y30 ram 4/64 ia mengalami kerugian hingga Rp2,3 juta. “Saya berharap agar para perempuan yang pulang sendirian lebih berhati-hati saat melintas di jalanan sepi, alangkah baiknya tidak sendiri saat berkendara,” pesannya. (tyo/sla)