Program Nol Lubang, PUPR Kobar Kehabisan Aspal

Program Nol Lubang
TAMBAL JALAN: PUPR saat melakukan penanganan penambalan aspal yang dilaporkan masyarakat, Minggu (18/4).(ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terima ribuan pengaduan masyarakat sejak program nol lubang diluncurkan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

Ribuan pengaduan itu menyasar kerusakan jalan protokol maupun di permukiman warga. Program nol lubang yang diluncurkan merupakan upaya prima dan responsif dalam melayani masyarakat, saat ini satgas zero lubang terus bergerak menginventarisir titik kerusakan jalan di Kota Pangkalan Bun.

Mengingat banyaknya aduan dari masyarakat dan padatnya penanganan perbaikan lubang-lubang di sejumlah titik tersebut, PUPR Kotawaringin Barat hingga kehabisan bahan baku aspal.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kobar, Juni Gultom mengatakan, dalam beberapa pekan terakhir pihaknya mendapatkan ribuan masukan dan laporan dari warga. Dari jumlah tersebut, selanjutnya pihaknya langsung melakukan pendataan ruas jalan yang mengalami kerusakan, dan langsung melakukan perbaikan. “Dari ribuan pengaduan tersebut, setelah didata terdapat di 12 ruas jalan di Kota Pangkalan Bun,” ujarnya, Selasa (20/4).

Menurutnya penanganan lubang-lubang jalan tersebut tergantung berat ringannya kerusakan, ada yang ditangani dalam satu tahap namun ada yang beberapa tahap hingga satu Minggu lamanya.

Baca Juga :  KPU Kobar Gelar Rapat Pleno Rekapitulasi dan Penetapan DPS Pilkada Serentak

Ia menyebut bahwa mengingat banyaknya penanganan penambalan lubang jalan yang dikerjakan, saat ini PUPR kehabisan stok aspal dan rencananya aspal akan tiba pada akhir bulan Juni 2021 mendatang. “Saat ini baru proses pengiriman dari Jawa Timur dan direncanakan tiba di Kobar pada 27 Juni 2021 mendatang,” kata dia.

Kemudian kata dia, untuk memaksimalkan penanganan keluhan masyarakat tersebut, rencananya pada tahun 2022 PUPR akan menambah jumlah anggota Satgas jalan. “Dalam bulannya sebanyak 20 ton aspal dihabiskan dalam satu bulan. Dan dalam satu tahunnya membutuhkan sebanyak 140 ton,” katanya.

Satgas yang dibentuk tidak hanya menangani jalan berlubang tetapi juga ikut membantu penanganan saluran drainase, penanaman pohon, hingga pembersihan rumput di bahu jalan. “Rencana tahun 2022 kita tingkatkan pelayanan dengan menambah jumlah satgas, responsif 24 jam. Kita terus membenahi pelayanan publik,” pungkasnya. (tyo/sla)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *