PANGKALAN BUN – Pertumbuhan ekonomi di Kotawaringin Barat melambat seiring belum adanya kepastian berakhirnya pandemi coronavirus disease atau Covid-19. Melambatnya ekonomi berdampak pada jumlah pengangguran yang mencapai ribuan.
Dinas Tenaga Kerja (Disnakertrans) Kobar mencatat bahwa ada 8000 orang menganggur dengan strata pendidikan yang bervariasi. Sementara itu, jumlah angkatan kerja yang ada di Kobar berjumlah 170 ribu orang dan 160 ribu orang diantaranya telah bekerja di berbagai sektor.
“Artinya dari pemohon kartu kuning lebih dari separuhnya tenaga kerja yang sudah terserap,” kata Kepala Disnakertrans Kobar, Hepi, Selasa (17/8).
Menurutnya dari data tersebut masih banyak pencari kerja yang terdaftar dan belum terjaring oleh sejumlah perusahaan. Itu terlihat dari jumlah selisih tenaga kerja yang diterima masih cukup jauh. Ia menerangkan bahwa dalam seleksi bagi pencari kerja, sistem rekruitmen bagi tenaga kerja baru di masing-masing media center di sejumlah kawasan industri, ada beberapa sistem penjaringan tenaga kerja yang berlaku.
“Tenaga kerja mandiri, yaitu pencari kerja yang datang melamar sendiri, bursa kerja khusus yang saat ini menjadi program di sekolah-sekolah, dan ada juga tenaga kerja antar kerja antar daerah dan perekrutan yang dilakukan dari daerah lain,” katanya.
Kemudian kata dia, dalam proses seleksinya, pencaker resmi terdaftar dalam data Disnakertrans Kobar tidak sedikit yang gugur dalam seleksi. Hal inilah yang menjadi penyebab banyaknya tenaga kerja yang direkrut melalui jalur lain selain jalur mandiri. “Memang banyak sekarang lowongan kerja yang mensyaratkan fisik. Tapi kita coba carikan solusi dengan menyurati perusahaan untuk meringankan syarat fisik yang diberlakukan,” ujarnya.
Hepi juga menyesalkan bahwa sebenarnya banyak lowongan tenaga kerja di Perusahaan Besar Swasta (PBS) Kelapa Sawit, terutama sebagai tenaga pemanen buah, namun masyarakat setempat kurang meminati pekerjaan tersebut, karena lebih memilih bekerja di perkantoran.
Sehingga lowongan tersebut terisi oleh pekerja-pekerja yang berasal dari luar Kotawaringin Barat, terutama dari Pulau Jawa dan Nusa Tenggara Barat (NTB).