SEDIHNYA!!! Hanya Bisa Saksikan Pemakaman Ayah lewat Video Call

yuni shara
Yuni Shara dan sang ayah Aloysius Gonzaga Trenggono. (Instagram Yuni Shara)

JAKARTA – Ayahanda Yuni Shara dan Krisdayanti, Aloysius Gonzaga Trenggono, berpulang pada Kamis (16/7) karena Covid-19. Meski sangat ingin hadir langsung pada pemakaman sang ayah, Yuni dan Krisdayanti tidak bisa terbang ke Denpasar, Bali, tempat ayahnya meninggal, karena adanya pembatasan sosial.

Keduanya mengikuti pemakaman sang ayah melalui sambungan video call. Momen itu dibagikan Yuni Shara dan Krsidayanti lewat akun Instagram mereka pada Kamis malam. Terlihat petugas berpakaian APD lengkap datang bersama ambulans yang mengangkut peti jenazah ayahanda Yuni dan KD.

Perwakilan keluarga memberikan sepatah dua patah kata sebagai ucapan terima kasih atas berbagai ucapan belasungkawa yang datang. Juga kepada petugas yang telah membantu mengantarkan dari rumah sakit hingga ke tempat peristirahatan terakhir.

Yuni sempat mengungkapkan bersyukur masih bisa melihat ayahnya untuk kali terakhir sebelum wafat. ’’19 hari yang lalu alhamdulillah diparingi wektu (diberi waktu) sungkem Papa,’’ tulisnya dalam unggahan Instagram.

Sementara itu, Krisdayanti menyampaikan penghormatan kepada almarhum ayahnya sebagai sosok guru bagi anak-anaknya hingga dewasa. ’’Guru yang sederhana telah pergi. Kami ikhlas, Papa,’’ ungkap anggota DPR tersebut. Tak lupa, Krisdayanti berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pemakaman sang ayah.

Baca Juga :  Yang Dirasakan Dewi Perssik setelah 2 Tahun Pandemi Covid-19

Menurut keterangan seorang kerabat Yuni dan Krisdayatnti di Jakarta, Lena, ayahanda meninggal sekitar pukul 15.00 WITA pada usia 79 tahun. Dia pun menerangkan bahwa Trenggono positif Covid-19 sejak sekitar sepuluh hari yang lalu. ’’Memang sakit di sepuluh hari terakhir ini, terkena Covid-19. Kemudian, Papa dirawat anak-anak di rumah di Bali,’’ jelasnya kemarin (16/7).

Dia menambahkan, Yuni sempat bertemu dengan sang ayah sebelum sakit karena kebetulan ada acara di Bali. Setelah Yuni kembali ke Jakarta, barulah sang ayah dikabarkan sakit dan kondisinya terus menurun. Almarhum disebut tak memiliki penyakit penyerta atau komorbid. (deb/c6/ayi)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *