Segini, Stok Hewan Kurban di Palangkaraya

Cegah penyakit
Penyemprotan disinfektan yang dilakukan oleh salah seorang pemiliki sapi di Palangka Raya, yang akan dijual untuk menghindari terjangkit wabah PMK.(istimewa)

PALANGKA RAYA, RadarSampit.com – Bagi masyarakat Kota Palangka Raya yang beragama Islam,  yang akan berkurban saat Hari Raya Iduladha tahun ini tidak perlu cemas untuk mendapatkan hewan kurban. Pasalnya, meski saat ini di seluruh Indonesia sedang dilanda wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) pada sapi, namun kondisi ini tidak berdampak signifikan terhadap suplai ternak, di Kota Cantik ini.

Berdasarkan hasil pendataan dari petugas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat,  dipastikan pasokan hewan kurban tahun ini cukup. Hal itu sudah di lakukan penyesuaian kebutuhan berdasarkan data dari tahun sebelumnya.

“Data sementara kita ada 1.182 hewan kurban di 16 lokasi. Semua itu di pastikan sehat dari penyakit PMK dan berbagai penyakit lainnya, karena sudah melalui uji kesehatan,” sebut Kepala UPT Pusat Kesehatan Hewan atau Puskeswan Palangka Raya, drh Eko Hari Yuwono, Kemarin.

Stok hewan kurban sebanyak ini terdiri dari 1.010 ekor sapi dan 172 ekor kambing. Sebagian didatangkan dari Pangkoh, Bali, Kupang, Sulawesi, dan Palangka Raya sendiri.

Baca Juga :  Babinsa Bantu Petani Panen Padi

“Saat ini para penjual ternak sudah menjajakan dagangannya dan setidaknya ada di 16 lokasi dan di antaranya di Jalan Mahir Mahar, Jalan Sudirman, Jalan Tjilik Riwut Km 9, Jalan Rajawali Km 5, Jalan Tingang, Jalan Ramin, Jalan RTA Milono, Jalan G Obos, Jalan Tjilik Riwut Km 16, dan Kelurahan Kalampangan,” papar Eko.

Dia mengakui,  wabah PMK ini berdampak terhadap harga jual hewan kurban. Kenaikannya cukup signifikan antara Rp4 juta sampai Rp5 juta per ekor. Karena memang kondisinya sulit untuk mendatangkan hewan kurban, dan memerlukan proses tambahan.

“Salah satunya adalah cek kesehatan saat hewan tersebut akan dibawa, yang pastinya proses itu memerlukan biaya tambahan, jadi tidak heran bila harganya pun ikut naik,” tandas Eko Hari Yuwono.(agf/gus)



Pos terkait