Siswa SMP IT Arafah Kunjungi Radar Sampit 

Penasaran dengan Proses Penyajian Berita di Media Massa

SMP IT Arafah
KUNJUNGAN: Siswa SMP IT Arafah Sampit melakukan kunjungan ke Kantor SKH Radar Sampit, Sabtu (16/9/2023). (YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Besarnya rasa ingin tahu bagaimana berita-berita tersaji di koran membuat puluhan siswa SMP Islam Terpadu (SMP IT) Arafah Sampit mengunjungi kantor Surat Kabar Harian (SKH) Radar Sampit, Sabtu (16/9/2023) pagi. Sebanyak 25 siswa kelas VIII A  berkeliling Gedung Biru di Jalan MT Haryono 88.

Tidak hanya para siswa, guru pembimbing dan sejumlah wali murid tampak antusias mengenal lebih dekat ke dalam ruang redaksi dan gedung percetakan Radar Sampit. Mereka mendapatkan penjelasan terkait kerja reporter, redaktur, layouter, dan proses pembuatan koran.

Bacaan Lainnya

Segala hal terkait dengan surat kabar pun mereka tanyakan, seperti bagaimana mencari berita, berapa besar biaya produksi, hingga penjualan koran.  “Kalau sudah dicetak, kalau korannya tidak laku bagaimana,” ujar Ridho salah satu siswa di sekolah tersebut.

SMP IT Arafah
Selama kegiatan para siswa dipandu langsung Koordinator Liputan (Korlip) Radar Sampit Heru Prayitno. Saat berada di ruang redaksi mereka diperkenalkan dengan perangkat pekerjaan para keredaksian dan design grafis.

Valen, guru Kelas VIII A yang mendampingi para siswa, mengatakan, kegiatan ini bagian dari program parent teaching. Dalam kegiatan itu memberikan pengetahuan baru kepada anak didik terkait objek kunjungan. “Kami memilih Kantor Radar Sampit, karena usulan dari para wali murid dan keingintahuan anak-anak terhadap proses pembuatan koran,” ujarnya.

Baca Juga :  SDIT Asiah Belajar Membuat Koran, Kunjungan Edukasi ke Radar Sampit

Melalui kegiatan ini harapannya bisa menambah wawasan dan pengetahuan siswa terhadap proses pembuatan koran. Selain itu juga untuk meningkatkan minat literasi siswa. Pada kesempatan itu terselip juga harapan agar SKH Radar Sampit bisa menjadi surat kabar yang selalu memberikan informasi mengenai beragam peristiwa yang terjadi di masyarakat.

“Dengan kunjungan ini kami bisa mengetahui lebih jauh proses pembuatan informasi hingga menjadi sebuah berita. Termasuk juga bagaimana koran itu diolah. Karena selama ini siswa termasuk para guru hanya tau koran yang sudah jadinya saja,” tuturnya.



Pos terkait