SAMPIT – Seorang pedagang bahan kebutuhan pokok di Desa Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Darmanto (55) ditemukan tewas mengenaskan. Pria itu diduga jadi korban pembunuhan. Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menemukan titik terang kasus tersebut.
Kepala Desa Basirih Hilir Nuryadi mengatakan, korban pertama kali ditemukan warga tergeletak di di belakang rumahnya dengan kondisi bersimbah darah dan pisau yang masih menancap di bagian perutnya. Warga tersebut langsung melapor ke polisi.
Aparat setempat langsung menuju lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara serta mengamankan sejumlah barang bukti. Jenazah Darmanto dievakuasi ke RSUD dr Murjani Sampit untuk diperiksa.
”Korban tinggal sendirian di rumah. Sehari-hari dia merupakan pedagang sembako dan alat-alat pancing,” tutur Nuryadi.
Belum diketahui motif penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Namun, polisi menghimpun keterangan dari sejumlah saksi, khususnya yang pertama kali menemukan jenazah korban.
Kapolres AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kapolsek Jaya Karya Iptu Triawan mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan kejadian itu perampokan atau ada motif lain. Hanya saja, informasi dihimpun, barang-barang di rumah korban tidak ada yang hilang.
”Kami belum menyimpulkan motifnya. Ini masih didalami. Mudah-mudahan ini bisa segera diungkap,” kata Triawan, seperti dikutip dari antaranews.com.
Informasi dihimpun Radar Sampit, polisi menemukan ceceran darah menuju kebun karet di belakang rumah korban. Saat ditelusuri, petugas menjumpai warga yang melihat seorang pria melepas kaos warna silver garis merah, berlari meninggalkan kebun karet tersebut. Pria itu memiliki ciri fisik tangan kiri yang cacat.
Polisi lalu berupaya memburu pria misterius itu dengan melakukan penyekatan. Namun, hasilnya nihil. Meski demikian, petugas menemukan rumah yang dicurigai warga sekitar dengan penghuni yang memiliki ciri fisik yang mirip seperti diungkap saksi.
Setelah dilakukan penggeledahan dan pengembangan, kaos yang tertinggal di sekitar lokasi sering digunakan pemilik rumah tersebut. Akan tetapi, saat didatangi polisi, rumah itu dalam keadaan kosong, seperti baru saja ditinggal penghuninya.
