Tradisi Lebaran Ini Bakal Ramaikan Sukamara

Tradisi Perang Air,Sukamara
Warga saat menggelar tradisi lempar banyu di sungai Jelai saat lebaran beberapa tahun lalu, sebelum pandemi Covid-19 melanda.(dok)

SUKAMARA – Setelah beberapa tahun terakhir tidak dilaksanakan akibat pandemi Covid-19, kegiatan tradisi lempar banyu atau perang air di sungai Jelai paska hari raya Idul Fitri tahun ini, direncanakan digelar. Hal itupun disambut gembira oleh warga dan berharap kegiatan bisa diizinkan dan terlaksana.

“Sejak pandemi tahun 2019 sudah tidak dilakukan lagi. Mudah-mudahan tahun ini bisa diizinkan, karena biasanya dilakukan setiap hari raya Idul Fitri dan Idul Adha selama tiga hari berturut-turut,” kata Amir, salah seorang warga Kelurahan Mendawai.

Di kota Sukamara memang ada tradisi unik warga dalam menyambut datangnya hari kemenangan tersebut, yakni menggelar perang air di sungai Jelai. Tradisi yang sejak lama dan turun temurun dilakukan selama tiga hari berturut-turut dan menjadi tontotan gratis warga.

Perang air dilakukan pada sore hari sekira pukul 4 sore hari lebaran. Tepian sungai akan mendadak ramai dikunjungi warga. Mereka ingin melihat keseruan perang air di tengah sungai. Pesertanya anak-anak, para remaja hingga oarang dewasa secara berkelompok. Air berwarna warni dibungkus dengan plastik transparan.

Baca Juga :  Ketua DPRD Seruyan Minta Jangan Ragu Jatuhkan Sanksi Bagi ASN

Sebagian mereka ada yang siap melempar dari bibir sungai, sebagian lagi ada yang hilir mudik menggunakan perahu mesin kecil atau kelotok dan speedboat. Setiap lewat, kelompok yang berada di bibir sungai langsung melempar dengan kantung air, begitupun mereka yang di atas kelotok langsung membalas. Gelak tawa dan sorak sorai seketika terdengar jika kantung air mengenai sasaran.

Kegiatan ini tentu sebagai ungkapan kegembiraan dan sekaligus ajang silaturahmi warga. Meski saling lempar, tak ada saling emosi dan mencaci maki. Mereka terlihat bergembira sembari hilir mudik menggunakan kelotok.

“Cukup menghibur melihat mereka saling lempar. Lucu dan seru saja menontonnya,” cerita Uzi, salah seorang warga.(fzr/gus)



Pos terkait