PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Tumpahan cor berupa material batu kerikil dan semen berceceran di jalan raya. Cor tumpah dari truk molen (mixer) yang melintas menuju lokasi pembangunan.
Dalam sebulan terakhir, Damkar Kobar maupun BPBD Kobar beberapa kali membersihkan jalan raya dari tumpahan cor. Petugas menyemprot sejumlah ruas jalan di dalam Kota Pangkalan Bun maupun di lingkar luar Jalan Ahmad Yani.
Saat itu Damkar Kobar maupun BPBD harus membagi personel di tengah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) maupun bencana banjir. Keberadaan tumpahan material cor beton tersebut membuat warga geram, karena membahayakan pengendara. Mereka menilai Dinas Perhubungan Kobar lemah dalam pengawasan terhadap aktivitas angkutan berat di dalam kota (truk molen).
Warga menuding, perusahaan beton bersikap egois dengan tidak memperhatikan keselamatan masyarakat. Bahkan bilamana terjadi korban yang diakibatkan oleh tumpahan cor beton, warga tidak tahu mengadu kemana.
“Semakin ke sini semakin sering terjadi tumpahan cor beton. Instansi terkait mustahil tidak tahu peristiwa berulang ini, padahal di media sosial dan di surat kabar sudah sering disinggung,” kata warga Kelurahan Baru, Yohanes.
Tumpahan material berada di jalur padat lalu lintas, seperti di Jalan Pangeran Diponegoro, tepatnya di lampu merah simpang Gereja Immanuel Pangkalan Bun.
Akibat ulah sopir mixer yang sembrono, BPBD dan Damkar ketiban getahnya. Mereka harus membersihkan jalan tersebut dengan air dari water suplai yang mereka bawa.
“Kasihan personel Damkar dan BPBD yang terus membersihkan, tapi instansi vertikal tidak melakukan teguran,” keluhnya.
Sementara itu, Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan menyampaikan, petugas segera melakukan groundcek ke lokasi untuk memastikan informasi tersebut.
“Sudah dibersihkan, juga dibantu oleh hujan yang turun mempermudah kita untuk membersihkan. Ada banyak kerikil kecil, pengendara bisa tergelincir kalau tidak ditangani dengan cepat,” pungkasnya.
Selain tumpahan material cor beton, di Jalan Ahmad Yani Kilometer 13 dan Kilometer 14 juga terdapat tumpahan minyak solar, dan sudah ada kendaraan yang jatuh akibat jalan menjadi licin. (tyo/yit)