Vaksinasi Booster Dipercepat Menjadi Tiga Bulan

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Suyuti Syamsul mengingatkan dinas kesehatan kabupaten dan kota
VAKSINASI: Pemberian vaksinasi booster kepada masyarakat terus dilakukan oleh pemerintah melalui berkerja sama dengan TNI dan Polri. (YUSHO/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Suyuti Syamsul mengingatkan dinas kesehatan kabupaten dan kota untuk segera melakukan pembaharuan sistem PCare Vaksinasi sebagai tindak lanjut kebijakan baru pemberian vaksinasi booster atau dosis tiga.

Vaksinasi booster yang sebelumnya bisa diberikan enam bulan setelah dosis dua, kini dipangkas menjadi tiga bulan. Karena itulah perlu adanya penyesuaian data sistem PCare, sehingga masyarakat bisa memperoleh tiket vaksinasi sebagai salah satu syarat mendapat dosis tiga sesuai dengan ketentuan baru.

Bacaan Lainnya

“Kotawaringin Barat sama Kapuas yang sudah upgrade PCare. Sehingga masyarakat di wilayah tersebut yang sudah vaksinasi dua selama tiga bulan bisa langsung dapat tiket untuk mendapatkan booster,” katanya, Kamis (3/3).

Semenjak aturan baru tersebut diberlakukan, semua masyarakat yang telah mendapat vaksin dosis dua selama tiga bulan sudah memilki tiket vaksinasi booster. Hanya saja tiket tersebut tidak bisa ditampilkan dan dipergunakan selama aplikasi PCare Vaksinasi belum diperbaharui.

Baca Juga :  Tetap Waspada!!! Sebaran Korona di MB Hilir Masih Tinggi

“Dinas Kesehatan Provinsi sendiri sudah mengimbau dinas di kabupaten dan kota untuk mempercepat update PCare. Jadi kami juga meminta proses ini dipercepat supaya masyarakat yang ingin dapat booster bisa dilayani,” ucapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pemberian vaksinasi booster ini penting untuk memperkuat imunitas. Kendati sifatnya tidak wajib, namum pihaknya tetap menyarankan masyarakat mendapatkan vaksinasi dosis tiga.

Semenjak varian Omicron masuk di Kalteng, kasus penularan Covid-19 mengalami lonjakan. Meski dari sisi angka kesembuhan juga besar, namun dengan adanya beberapa kasus meninggal dunia membuat tingkat penularan varian terseburt harus ditekan, yang salah satunya dengan meningkatkan vaksinasi.

“Jika dibandingkan dengan varian Delta kemarin, kasus kematian masih tidak terlalu tinggi. Tapi pada dasarnya vaksinasi tetap diperkuat untuk memberi perlindungan kekebalan,” ucapnya.

Ia menyebutkan, angka kematian akibat kasus Covid-19 belakangan ini disebabkan oleh berbagai hal. Sebagian besar masalahnya disebabkan oleh faktor komorbid pada pasien, belum mendapat vaksinasi lengkap dan tidak mendapat vaksin sama sekali.



Pos terkait