Warga Kobar Ngadu Mahalnya Tiket Pesawat ke Anggota DPRD Kalteng

reses
RESES: Wakil Ketua I DPRD Provinsi Kalteng, Abdul Razak saat reses ke Kotawaringin Barat. Sebagian besar warga mengeluhkan mahalnya harga tiket pesawat ke Pangkalan Bun. (Istimewa/Radar Sampit)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Keluhan mahalnya harga tiket pesawat jurusan Pangkalan Bun kian keras. Masyarakat kini mulai menyampaikannya ke wakil rakyat yang sedang reses ke lingkungan mereka. Salah satunya saat Wakil Ketua I DPRD Provinsi Kalteng, Abdul Razak berkunjung ke Kabupaten Kotawaringin Barat.

Warga Kelurahan Kumai Hulu di antaranya. Mayoritas mengadu bahwa saat memberangkatkan anaknya sekolah ke pulau Jawa sangat terbebani dengan harga tiket pesawat yang mencapai Rp 2 juta lebih. Tidak jauh berbeda disampaikan saat reses ke Kelurahan Madurejo dan Kelurahan Mendawai Seberang.

Bacaan Lainnya

“Tiket pesawat sangat mahal beberapa warga saat kita menyerap aspirasi banyak yang menyampaikan agar harga tiket pesawat bisa normal atau tidak semahal sekarang ini,” ungkap Abdul Razak.

Aspirasi tersebut mendapat respon dari politisi Partai Golkar ini dan akan menjadi bahan untuk disampaikan kepada Gubernur sehingga menjadi bahan evaluasi terkait hal tersebut. Selain itu, ia juga meminta agar Pemkab Kobar juga melakukan upaya mengingat tiket pesawat ini berkaitan erat dengan transportasi masyarakat.

Baca Juga :  Temuan BPK RI Belasan Miliar

“Kasihan juga masyarakat jika harganya sangat tinggi, tidak saja masyarakat menengah kebawah yang mengeluh, dunia usaha juga akan terasa dampaknya jika harganya diatas rata-rata,” tuturnya.

Selain masalah tiket pesawat, masalah umum lainnya seperti infrastruktur menjadi keluhan yang disampaikan masyarakat. Selain infrastruktur jalan persoalan pendidikan juga menjadi aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada Abdul Razak, seperti salah beberapa tokoh masyarakat Kumai, Rahmat Soni, Subiansyah dan Arliansyah menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah provinsi Kalimantan Tengah yakni perihal infrastruktur jalan yang terkoneksi antara pelabuhan tempenek dengan kelurahan Kumai Hulu, selain itu juga pendirian gedung sekolah tingkat SLTA .

Dimana untuk pembangunan gedung SLTA, Lurah Kumai Hulu telah menghibahkan lahan seluas 2 hektare, mengingat saat ini penerimaan murid baru menggunakan zonasi wilayah sehingga perlu anak anak dari Kumai Hulu agak kesulitan untuk mendapatkan kesempatan melanjutkan sekolah yang ada di wilayah Kumai.



Pos terkait