Air Sungai Berubah, Petani Keramba Pangkalan Bun Waswas

keramba
KERAMBA: Kematian ikan massal pembudidaya keramba jaring apung di Sungai Arut, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, tahun 2022 silam. (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Kondisi air di Sungai Arut, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), diduga mengalami penurunan kualitas. Sejak pagi hari kondisi air sungai berubah warna menjadi keruh kehijauan.

Perubahan warna air di Sungai Arut yang menjadi sentra budidaya ikan keramba jaring apung tersebut membuat ratusan pembudidaya di hulu Sungai dan di Simpang 3 Sungai Lamandau dan Arut merasa khawatir akan keselamatan ikan peliharaan mereka. Seperti tahun sebelumnya, ketika kondisi air sungai berubah warna hijau keruh, beberapa hari kemudian terjadi kematian massal ikan peliharaan dalam keramba jaring apung yang menyebabkan kerugian ratusan juta rupiah.

Bacaan Lainnya

Kabid Pemberdayaan Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Kotawaringin Barat Manis Suharjo mengatakan, bila melihat dari kondisi perairan Sungai Arut yang berwarna hijau, diduga adanya blooming alga akibat kesuburan perairan yang over.

Baca Juga :  Ketika Kebaikan Fiya Puji Widari Dibalas Kejahatan 

“Hal ini karena adanya pasokan atau limpahan pupuk ataupun penyubur perairan lainnya,” terangnya, Minggu (22/10).

Selain itu blooming alga juga dapat disebabkan oleh berlebihnya kandungan nitrogen dan fosfor yang ada di perairan. Kelebihan nitrogen dan fosfor berasal dari sisa pakan pada proses budidaya perairan.

Dalam kasus blooming alga dapat menyebabkan kematian massal pada ikan, karena idealnya ikan dapat bertahan hidup di PH 5 sampai PH 7. “Blooming alga pada satu kondisi bisa memberikan efek negatif karena ikan saling berebut untuk mendapat oksigen di perairan, namun kasus ini perlu dilakukan uji lebih lanjut,”  tegasnya. (tyo/yit)

 



Pos terkait