Amuk Api Lumat Kapal Bermuatan Pupuk di Kumai

kapal terbakar (4)
PEMADAMAN: KM Cahaya Mulia 2 bermuatan pupuk dan perabot rumah tangga terbakar di pelabuhan masyarakat, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar, Senin (20/11/2023). (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Kapal Motor (KM) Cahaya Mulia 2 mengalami kebakaran saat sandar di pelabuhan masyarakat di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Senin (20/11) sekitar pukul 05.25 WIB. Api pertama kali muncul dari buritan kapal. Saat peristiwa terjadi, dari 10 anak buah kapal (ABK) hanya ada dua orang yang berada di kapal

Material kapal yang terbuat dari kayu membuat api cepat membesar. Asap tebal menghitam mengepul ke angkasa dan membuat warga sekitar dan ABK di kapal lain panik. Mereka khawatir api merembet ke kapal lain yang banyak sandar di sekitar kapal tersebut.

Bacaan Lainnya

Tali penambat KM Cahaya Mulia 2 yang sudah terombang-ambing di Sungai Kumai lalu diputus, kemudian diarahkan tugboat menjauhi kapal lain yang sedang sandar ke arah seberang Sungai Kumai.

Baca Juga :  Apes! Pesan Wanita yang Datang Ternyata Waria, Pemuda Ini Akhirnya Diperas Habis-habisan

Plt Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Agus Dwi Suhartono mengatakan, kapal yang terbakar bermuatan pupuk dan berbagai jenis perabot rumah tangga. Pihaknya langsung menuju lokasi begitu menerima laporan. Setibanya di tempat kejadian, alat pemadam kebakaran dipindah ke kapal milik KPLP. ”Lokasi terbakarnya di pelabuhan masyarakat di dekat dermaga Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP),” ujarnya.

Dia melanjutkan, personel pemadam kebakaran dengan kapal KPLP berusaha mendekat ke kapal yang terbakar. Kemudian dilakukan pemadaman. Upaya pemadaman juga dilakukan TNI AL, Polairud, KSOP Kumai, KPLP, Basarnas, dan Kapal Masyarakat Kumai.

Penanganan pemadaman oleh tim gabungan berlangsung hingga dua jam sebelum api dinyatakan sudah padam. Kapal diketahui sandar di pelabuhan tersebut selama dua hari, namun muatannya belum dibongkar.

Akibat kebakaran tersebut, hampir 80 persen badan kapal hangus. Hanya menyisakan lambung kapal yang masih kokoh. Berselang beberapa jam, masyarakat melihat dari kejauhan kepulan asap tebal dari kapal yang terbakar.

Mengetahui hal itu, personel gabungan kembali akan melakukan pemadaman dengan beberapa kapal menuju lokasi kapal terbakar. Setiba di seberang Sungai Kumai, kapal ternyata sudah tidak bisa diselamatkan, karena lambung kapal sudah nyaris habis terbakar, sehingga tim gabungan memutuskan untuk balik arah.



Pos terkait