Bareskrim Bongkar Bandar Narkoba Beraset Rp10, 5 Triliun

Satu Hotel di Muara Teweh Kalteng Ikut Disita

jkt rilis tppu lintas negara fredy pratama miftahul hayat 1 miftahul hayatjawa pos jawa pos
Kabareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada (tengah) bersama jajaranya saat gelar perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU) lintas negara di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/9/2023). Polri bekerja sama dengan Royal Malaysia Police, Royal Malaysian Customs Departement, Royal Thai Police, dan US-Dea telah menangkap 884 tersangka dan menyita aset senilai Rp10,5 Triliun dari hasil TPPU atas pidana awal peredaran narkotika jaringan internasional pimpinan Fredy Pratama selama 2020-2023. FOTO:MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS

JAKARTA, radarsampit.com – Bareskrim Polri berhasil membongkar kasus bandar narkotika terbesar di Indonesia. Bandar narkotika pimpinan Fredy Pratama itu tercatat mengirim 10,2 ton sabu ke Indonesia selama tiga tahun. Aset yang berhasil disita Rp 237,4 miliar, namun nilai aset sebenarnya ditaksir mencapai Rp 10,5 triliun.

Kabareskrim Komjen Wahyu Widada menuturkan bahwa kasus bandar narkotika Fredy Pratama ini merupakan yang terbesar di Indonesia. Terdapat 408 laporan polisi yang dengan 884 tersangka yang terafiliasi dengan sindikat Fredy Pratama. “Jumlah narkotikanya beserta asetnya ditaksir mencapai Rp 10,5 triliun,” tegasnya.

Bacaan Lainnya

Nilai aset Rp10,5 triliun ditaksir untuk aset pada 2020 hingga 2023. Untuk aset yang disita saat ini mencapai Rp 237,4 miliar dari aset bergerak dan tidak bergerak. Di antaranya, rumah mewah, mobil mewah, saldo rekening, dan uang cash. ”Kami masih kejar terus asetnya,” jelasnya.

Untuk jumlah narkotika yang diedarkan diprediksi mencapai 10,2 ton. “Untuk jumlah narkotika ini sebagian besar sudah dimusnahkan dalam kasus-kasus yang terhubung,” terangnya.

Baca Juga :  Timnas AMIN Klaim Sejuta Lebih Orang Hadiri Kampanye Akbar Anies-Muhaimin

Fredy Pratama menjalankan bisnis haramnya dari Thailand. Yang kemudian menunjuk banyak orang untuk setiap peran, semacam perusahaan. Ada bagian keuangan, bagian pemumpul uang cash, bagian penjualan dan sebagainya. “Ini sindikat paling rapi yang berhasil dibongkar di Indonesia,” paparnya.

Dia menuturkan, sindikat ini bahkan terhubung dengan terpidana narkoba David dan istrinya Adelia yang merupakan selebgram di Palembang. David terhubung dengan sindikat Fredy Pratama. “Ini ada hubungannya,” paparnya.

Sementara Sestama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Irjen Albert Sianipar mengatakan bahwa dari analisa yang dilakukan PPATK berdasar informasi dari Bareskrim, sindikat Fredy Pratama memiliki 606 rekening di 17 bank dengan saldo rekening Rp 45 miliar. “Satu sindikat ini saja, terdapat 32 hasil analisis PPATK,” terangnya.

Dari analisa itu diketahui selama sepuluh tahun sejak 2013 hingga 2023 transaksi di rekeningnya berjumlah Rp 51 triliun. “Tercatat ada dua perusahaan terhubung menerima aset dan ada satu pedagang crypto,” jelasnya.



Pos terkait