SAMPIT, radarsampit.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Sampit dan sekitarnya pada Selasa (12/9) siang hingga, memberikan kabar gembira bagi tim gabungan pemadam kebakaran. Mereka bisa beristirahat, karena tidak ada laporan kejadian kebakaran yang biasanya terus masuk.
”Rekan-rekan tim pemadam kebakaran di BPBD merasa senang karena adanya hujan. Tapi, ada juga dari mereka yang tetap semangat menanyakan apakah ada laporan kejadian kebakaran lahan. Alhamdulillah, tidak ada laporan, hanya ada di lingkar utara yang kondisinya berasap,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim Agus Mulyadi, Selasa (12/9).
Hujan dimanfaatkan tim BPBD Kotim tidak hanya untuk beristirahat, tetapi juga mempersiapkan sekaligus memperbaiki unit armada tangki air dan peralatan pemadaman.
Pemkab Kotim sebelumnya meningkatkan status siaga darurat menjadi tanggap darurat selama 14 hari, terhitung dari 12-25 September 2023. Peningkatan status itu dinilai sangat membantu tim BPBD, terutama dalam penambahan personel dari yang sebelumnya 20-30 personel, ditambah sekitar 50 personel, dibantu dari anggota TNI dan Polri.
Selama status tanggap darurat karhutla, BPBD Kotim juga melakukan penguatan koordinasi kepada seluruh tim gabungan yang terlibat. ”Koordinasi ini sangat diperlukan. Setiap hari kami melakukan rapat dan melaporkan serta mengevaluasi kendala yang dihadapi di lapangan, sehingga penanganan di hari berikutnya bisa lebih cepat,” katanya.
Kepala BMKG Kotim Stasiun Bandara Haji Asan Sampit Musuhanaya melalui Prakirawan Cuaca BMKG Kotim Rahmat Wahidin Abdi mengatakan, titik panas di Kotim kemarin terpantau ada 39 titik dengan nilai Indeks Pencemaran Kualitas Udara (ISPU) di Kotim diangka 89 PM2,5.
”Alhamdulillah, hujan yang terjadi siang hingga sore merata di seluruh wilayah Kotim. Wilayah hujannya bergantian, karena pertumbuhan awan hujan juga bergantian dari wilayah tengah, kemudian utara, baru ke wilayah selatan,” kata Rahmat.
Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor meminta tiga kecamatan dengan titik panas terbanyak melakukan patroli dan pengawasan untuk mencegah bertambahnya titik panas. Dia meminta Sekda Kotim Fajrurrahman membuat surat khusus pada pada tiga kecamatan dengan titik panas terbanyak agar bisa menjadi perhatian.