JAKARTA, radarsampit.com – Peristiwa tercampurnya bahan bakar Pertalite dengan Solar terjadi di SPBU Kembangan, Jakarta Barat, yang menyebabkan belasan kendaraan mogok setelah mengisi bahan bakar di lokasi tersebut.
Insiden ini berbuntut panjang dan berujung pada pemeriksaan jajaran manajemen SPBU 34.116.12 Kembangan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Barat pada Selasa (5/8/2025).
“Kami pastikan akan melakukan pemeriksaan (BAP). Hari ini mereka kami panggil untuk dimintai keterangan,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung.
Arfan menyebutkan, lebih dari tiga orang saksi diperiksa, termasuk di antaranya petugas yang bertugas saat kejadian, manajer, serta supervisor SPBU.
“Para saksi seperti petugas di lokasi, manajer, dan supervisor mulai kami periksa sejak pukul 10.00 WIB pagi. Hingga saat ini, belum bisa dipastikan pemeriksaan akan berlangsung sampai jam berapa,” jelasnya.
Ia menambahkan, apabila terbukti ada unsur kelalaian dalam peristiwa tersebut, pihak SPBU dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Kronologi Tercampurnya Bahan Bakar Hingga Belasan Kendaraan Alami Mogok
Diketahui, belasan kendaraan mengalami mogok masal usai mengisi bahan bakar pertalite di SPBU 34.116.12 Kembangan, Jakarta Barat. Penyebabnya, sekitar 8.000 liter Biosolar telanjur masuk ke dalam tangki Pertalite.
Manajer SPBU 34.116.12 Kembangan Ramses Sitorus mengakui kesalahan tersebut. Menurut dia, kesalahan murni akibat kelalaian petugas pengawas saat pengisian bahan bakar dari mobil tangki ke penampungan SPBU.
“8.30 WIB telah terjadi kesalahan pengisian dari mobil tangki ke tabung. BBM biosolar masuk ke pertalite. Harusnya BBM biosolar masuk ke tanki pertalite samping. Itu kesalahan dari pengawas yang melakukan kegiatan tersebut tidak memindahkan selangnya ke tanki,” jelas Ramses, Senin (4/8/2025).
Akibat kejadian ini, motor-motor pelanggan yang sudah mengisi pertalite bercampur solar mengalami mogok massal.