Biadab! Oknum Polisi Perkosa Anak Tiri

Diduga Dilakukan Tiap Hari

polisi jua
Ilustrasi rudapaksa anak anak (FOTO: ISTIMEWA)

Radarsampit.com – Aksi perkosaan kembali terjadi di Surabaya. Seorang ayah tiri melakukan rudapaksa ke anak tirinya. Belajtnya, hal ini sudah berlangsung sejak 2020 lalu dan baru diketahui 2024 ini.

Korban Melati, 15, mendapat perlakuan tersebut hampir setiap hari di rumahnya. Korban baru berani menceritakan apa yang dialami ke neneknya pada awal bulan lalu.

Bacaan Lainnya

Lebih mencengangkan lagi, ayah tiri korban ini diketahui merupakan oknum anggota kepolisian. Ia tercatat sebagai anggota polisi yang bertugas di polsek.

Kasus tersebut saat ini sudah dilaporkan dan dalam proses penyidikan Polres Pelabuhan Tanjung Perak yang merupakan locus delicti kejadian tersebut.

Saat dihubungi, Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu M Prasetyo membenarkan adanya laporan tersebut. Pihaknya juga sudah melakukan penyidikan terhadap saksi serta korban.

“Korban sudah kami minta keterangan beserta neneknya. Korban masih di bawah umur sehingga didampingi neneknya. Kami sudah proses kasus ini, secepatnya akan kami sampaikan hasilnya,” katanya saat dihubungi, Minggu (21/4/2024) malam.

Baca Juga :  Tolak Berdamai, PLN Jebloskan Dua Anak ke Penjara

Iptu Prasetyo mengungkapkan, terduga pelaku yang juga ayah tiri korban ini sudah diamankan untuk proses penyidikan kasus ini. “Sudah kami amankan dan sudah ditahan saat ini dalam proses penyidikan,” ungkapnya.

Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko Widhi mengungkapkan, mengenai status anggota yang bermasalah tersebut sudah diproses.

“Untuk kode etik ditangani Propam Polda Jatim, sementara kasus pidananya oleh Polres Pelabuhan Tanjung Perak,” terangnya.

Kejadian tersebut diketahui terjadi sejak korban masih kelas V sekolah dasar (SD).

Aksi bejat ayah tiri korban ini bermula saat ibunya melahirkan di rumah sakit.

Sang ayah tiri akhirnya melampiaskan nafsu pada anaknya ini. Terduga pelaku diduga merayu korban dan mengancamnya sehingga korban pun tak kuasa memberontak.

Bahkan, dari informasi aksi ini dilakukan terduga pelaku hampir setiap hari. Aksi bejat ini dilakukan di kamar hingga kamar mandi saat korban mandi.

“Cucu saya baru menceritakan pada puasa lalu, langsung saya ajak laporan. Cucu saya menerima perlakuan tersebut saat ibunya tidak ada di rumah,” terangnya. (gun/jay)



Pos terkait