BPBD Kotim Edukasi Kebencanaan untuk Anak Usia Dini 

bpbd kotim
EDUKASI: BPBD Kotim berikan edukasi penanganan bencana kepada anak usia dini, di kantor BPBD Kotim, Selasa (14/5/2024). (YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendapat kunjungan pembelajaran kebencanaan dari kelompok usia dini.

Melalui edukasi mitigasi bencana secara sederhana, diharapkan akan memberi manfaat bagi perkembangan anak. Kegiatan berlangsung di kantor BPBD Kotim, Selasa (14/5/2024).

Bacaan Lainnya
Gowes

Ada tiga Taman Kanak-kanak (TK) di Kota Sampit yang mengunjungi BPBD Kotim. Mereka dari TK Fatwa yang diikuti sebanyak 40 orang anak, TK Maranatha 17 orang anak, TK Nurul Ain 30 orang anak.

Kegiatan diawali dengan  pengarahan dan teori sederhana dari Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam dan pemutaran video animasi terkait kebencanaan di ruang Pusdalops BPBD.

“Setelah memberikan pengarahan dan teori sederhana kepada anak-anak, mereka kemudian kita ajak untuk melakukan kegiatan di lapangan,” ujarnya.

Kegiatan di lapangan tersebut ditandai dengan pemutar sirine tanda kumpul. Tidak hanya anak-anak, guru pendamping pun ikut berkumpul di halaman kantor BPBD Kotim.

Baca Juga :  Terkendala Operator, Penggunaan Ekskavator Amfibi belum Maksimal

Di lapangan anak-anak berbaris berjalan melihat peralatan penanggulangan bencana.

“Kepada anak-anak kami juga menyampaikan beberapa aspek ilmu pengetahuan dasar terkait kebencanaan. Minimal anak-anak memahami apa saja peralatan yang digunakan, termasuk cara menggunakannya,” terangnya.

Tak lupa, anak-anak ini juga mengikuti simulasi kebencanaan sederhana. Simulasi diperlukan untuk mengetahui tindakan awal apa saja yang harus dilakukan saat terjadi bencana.

Kemudian peralatan apa saja yang digunakan sesuai jenis bencananya.

”Jika tidak diberi pemahaman sejak dini, nanti pengetahuan mereka terbatas. Tidak tahu cara pencegahan, termasuk upaya menyelamatkan diri jika terjadi bencana alam,” ungkapnya.

Pada kegiatan tersebut, pihaknya memberikan edukasi kepada anak-anak untuk penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta bencana banjir, sebab dua bencana itu yang sering terjadi di kabupaten ini.

“Yang dominan kita ajarkan kepada anak-anak penanganan dua bencana itu. Misalnya saat terjadi karhutla, lebih fokus pada kualitas udara, sehingga ketika kualitas udara sedang buruk mereka kita edukasi untuk menggunakan masker,” tandasnya.



Pos terkait