Pertama di Kalteng, RSUD dr Murjani Sampit Siap Melayani Operasi Retina

operasi mata
OPERASI RETINA : Dokter Spesialis Mata Sub Spesialis Vitreo-Retina Frisma Sagara saat melakukan tindakan operasi retina pada pasien di RSUD dr Murjani Sampit baru-baru ini. (Istimewa)

SAMPIT, radarsampit.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit membuktikan selangkah lebih maju dari sisi pelayanan, ketersediaan peralatan kesehatan dan yang terpenting sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

Hal itu dibuktikan dengan dibukanya layanan operasi Retina pertama dan satu-satunya di Provinsi Kalimantan Tengah.

Bacaan Lainnya

“Selama ini penanganan pasien yang ingin operasi retina dirujuk ke rumah sakit di Banjarmasin. Alhamdulillah, RSUD dr Murjani Sampit sekarang sudah mulai membuka layanan operasi retina,” kata dr Sutriso, Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (19/7/2024).

Layanan operasi retina sudah lama dipersiapkan mulai dari pengadaan alat canggih yang dinamakan vitrektomi dan mikroskop seharga miliaran yang dianggarkan sejak tahun 2020 secara bertahap.

Rumah sakit juga meningkatkan kemampuan SDM dengan mendorong satu tenaga dokter spesialis mata untuk melanjutkan pendidikan sub spesialis vitreo-retina.

“Tindakan operasi retina pertama kali dilaksanakan di RSUD dr Murjani pada Sabtu, 13 Juli 2024 sebanyak 4 pasien dan Sabtu, 20 Juli 2024 sebanyak 3 pasien sehingga sudah ada 7 pasien yang berhasil dilakukan operasi retina,” katanya.

Baca Juga :  Hujan Dua Hari Belum Mampu Padamkan Karhutla di Kobar

“Operasi berikutnya akan ditinjau Pak Bupati, Wabup, Sekda serta Kadinkes Kotim untuk menyapa dan memberikan semangat kepada pasien,” tambahnya.

Saat ini RSUD dr Murjani Sampit melalui Klinik Mata mendata ada sebanyak 30 kasus pasien yang disarankan melakukan operasi retina.

“Data ini diperoleh dari pasien yang melakukan pengobatan ke Klinik Penyakit Dalam merasa ada keluhan penglihatan kabur, kemudian diarahkan ke Klinik Mata, setelah diperiksa ternyata mengalami retinopati diabetik yang dapat disebabkan karena komplikasi penyakit kronis atau seperti diabetes melitus yang disertai hipertensi,” ungkapnya.

Data kasus ini dimungkinkan akan terus mengalami pertambahan seiring dengan meningkatnya rujukan pasien dari beberapa rumah sakit di Kalteng.

“Kami harapkan berapapun banyaknya pasien rujukan yang harus menjalani tindakan operasi retina dapat ditangani dengan baik dan apabila pasien itu peserta aktif BPJS maka semua biaya tindakan operasi retina ataupun operasi katarak dapat ditanggung BPJS sepenuhnya gratis,” katanya.



Pos terkait