Cara PIKKA Radar Sampit dan IKWI Kotim Bantu Korban Banjir

pikka radar sampit salurkan bantuan
PEDULI: Wakil Bupati Kotim yang juga Ketua GOW menerima bantuan sembako dari IKWI PWI Kotim Siti Fauziah dan Ketua PIKKA Radar Sampit Maya Selviana untuk disalurkan kepada warga korban banjir.

SAMPIT, radarsampit.com – Bencana banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam beberapa pekan terakhir turut menjadi perhatian berbagai pihak. Diantaranya  Persatuan Istri Karyawan dan Karyawati (PIKKA) Radar Sampit, dan Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kotim.

PIKKA Radar Sampit yang juga menjadi bagian dari Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kotim dan IKWI Kotim ikut berpartisipasi membantu korban banjir. Bantuan berupa kebutuhan bahan pokok tersebut  diserahkan melalui GOW Kotim yang diterima langsung oleh Ketua GOW Kotim Irawati, Jumat (16/9) pagi.

Bacaan Lainnya
Gowes

Penyerahan bantuan berupa enam sak beras kemasan 5 kg dan 3 dus mie instan dari PIKKA Radar Sampit dan 5 sak beras dan 3 dus mie instan dari IKWI PWI Kotim yang diserahkan oleh Ketua PWI Kotim Siti Fauziah dan Ketua PIKKA Radar Sampit Maya Selviani.

“Semoga bantuan yang kami sumbangkan bisa bermanfaat untuk warga yang terdampak banjir. Setidaknya meringankan beban warga yang selama banjir tidak dapat beraktivitas dengan normal. Bahkan ada yang tidak bisa bekerja sama sekali,” kata Ketua PIKKA Radar Sampit Maya Selviani.

Baca Juga :  36 Mantir Adat Mentawa Baru Ketapang Dikukuhkan di Sampit

Hal senada disampaikan Ketua PWI Kotim Siti Fauziah. Menurutnya, banjir yang melanda sejumlah desa di Kotim saat ini membutuhkan perhatian dan kepedulian dari semua pihak.  Hal terpenting saat ini adalah bantuan sembako dan ketersediaan stok obat yang aman.

“Kebetulan saya beberapa kali ikut langsung meninjau ke lokasi bencana banjir. Warga setempat memang butuh bantuan khususnya kebutuhan bahan pokok makanan,” ujar Siti Fauziah yang juga Direktur Radar Sampit.

Siti mengatakan berkaca dari pengalaman banjir yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya,  hampir semua desa yang kebanjiran saat ini sudah pernah mengalami hal serupa sebelumnya.

“Bisa dikatakan warga yang menjadi korban banjir tahun ini sudah menjadi langganan banjir. Tetapi, hal tersebut tidak harus membuat kita menutup mata sehingga tidak membantu warga yang jadi korban banjir. Semoga ke depan segera ada solusi terhadap kondisi ini, sehingga bencana banjir tidak lagi terulang. Misalnya dengan cara relokasi secepatnya,” kata Fauziah.



Pos terkait