PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Hujan yang mengguyur Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) sejak sebulan terakhir berdampak terhadap aktivitas sehari hari masyarakat. Sebelumnya, banjir melanda beberapa desa dan kelurahan di Kecamatan Arut Utara dan Kecamatan Arut Selatan. Kini banjir meluas ke Kecamatan Kumai.
Banjir bukan hanya merendam permukiman masyarakat, tetapi juga telah merendam beberapa fasilitas umum, dan mengganggu pelayanan publik. Kondisi tersebut membuat Pemerintah Desa Sekonyer Kumai berkirim surat dan meminta bantuan sosial kepada pemerintah daerah.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Martogi Sialagan menyampaikan, berdasarkan surat yang dikirim Pemerintah Desa Sekonyer, bahwa banjir membuat akses masyarakat keluar masuk desa menjadi terhambat.
“Pemerintah desa meminta bantuan sosial melalui suratnya,” ujarnya, Jumat (21/3).
Data yang dikirim Pemerintah Desa Sekonyer, sebanyak 105 Kepala Keluarga terdampak banjir di dua rukun tetangga.
“Tadi malam hujan kembali turun, dan fasilitas umum seperti kantor desa dan jalan lingkungan untuk keluar masuk desa sudah terendam,” bebernya.
Sementara itu, ketinggian permukaan air di Sungai Arut juga semakin meningkat, pantauan di sungai terpanjang di Kobar itu saat ini air sudah mendekati jembatan Titian di bantaran sungai di lima kelurahan di wilayah Arut Selatan. Dan juga di beberapa desa dan 1 kelurahan di Kecamatan Arut Utara.
Terkait hal itu, Martogi menegaskan bahwa berdasarkan laporan dari Kecamatan Arut Utara, meskipun banjir menggenangi permukiman tetapi secara keseluruhan masih terbilang aman, belum ada rumah warga yang terendam.
“Laporan dari Kecamatan Aruta masih aman, banjir hanya disebabkan curah hujan cukup tinggi, dan banjir yang terjadi hanya lintas dan langsung surut,” kata dia. (tyo/yit)