Sejumlah Anggota TNI dan Warga Tewas Terkena Ledakan saat Pemusnahan Amunisi Kedaluwarsa

ledakan amunisi kedaluwarsa
KORBAN: korban ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa. (Istimewa/Sukoharjo Uncover)

Radarsampit.com – Belasan orang tewas saat prosesi pemusnahan pemusnahan amunisi kedaluwarsa oleh pihak TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025).

Informasi yang dihimpun ledakan dahsyat tersebut mengakibatkan 13 orang meninggal, termasuk anggota militer dan warga sipil.

Bacaan Lainnya

Penelusuran Radar Sampit didapati bahwa nama-nama korban juga telah tersebar di media sosial facebook. Saat ini, korban meninggal dan luka-luka dalam peristiwa itu sudah dibawa ke RSUD Pameungpeuk, Garut.

Kejadian bermula saat proses pemusnahan berlangsung sesuai prosedur di area terbuka dekat pantai. Namun setelah ledakan pertama, sejumlah warga yang penasaran justru mendekat ke lokasi.

Ada yang menyebut bahwa warga berniat mengambil serpihan logam bekas ledakan dan bagian peluru yang dinilai bernilai ekonomis.

Namun tanpa mereka sadari, masih terdapat sisa amunisi aktif yang belum ikut meledak. Ledakan kedua pun terjadi secara tiba-tiba saat warga berada di sekitar lokasi.

Baca Juga :  Pamit Lihat Jaring Ikan, Kakek Ditemukan Tewas Mengapung

Dentuman keras itu mengakibatkan sejumlah orang tewas di tempat dengan kondisi tubuh mengenaskan.

Belasan korban tewas diduga akibat ledakan amunisi yang sudah kedaluwarsa di kawasan pantai Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin pagi.

Camat Cibalong Dianavia Faizal membenarkan adanya ledakan di kawasan pantai Desa Sagara.

Terkait dengan kronologinya, Camat Dianavia Faizal tidak mengungkapkannya. “Benar,” katanya saat dihubungi wartawan melalui pesan singkat WhatsApp.

Informasi yang dihimpun sejumlah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk.

Keluarga dari salah seorang korban ledakan, Ela mengatakan bahwa saat ini saudaranya yang menjadi korban ledakan sudah dibawa ke RSUD Pameungpeuk untuk keperluan autopsi.

“Katanya almarhum mau diautopsi dahulu,” kata Ela saat dihubungi wartawan melalui telepon seluler.

Saat ditanya kronologinya, Ela belum mengetahui secara jelas. Namun, jumlah korban yang diketahuinya sebanyak 13 orang dibawa ke RSUD Pameungpeuk.

“Kronologinya belum tahu,” katanya.



Pos terkait