Gabungan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar dialog publik untuk menggali lebih dalam sosok serta visi misi kandidat Pilkada Kotim. Hanya dua kandidat yang menghadiri kegiatan itu.
RADO, Sampit | radarsampit.com
Ratusan pemuda dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan OKP di Kota Sampit, memenuhi Gedung Serbaguna Sampit, Selasa (8/10) malam lalu. Mereka ingin menyaksikan kecakapan para calon pemimpin daerah dan rencana yang dibangun untuk masa depan Kotim.
Dari tiga paslon peserta Pilkada Kotim 2024, hanya dua kandidat yang memenuhi undangan. Paslon petahana tak muncul dalam kegiatan tersebut.
”Tujuan kegiatan ini sebagai sebagai forum serta pendidikan politik untuk anak muda. Harapannya, anak muda tidak apatis dan pragmatis terhadap politik,” kata Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kotim Achmad Julianto.
Julianto menuturkan, kegiatan tersebut menjadi wadah anak muda untuk menyampaikan aspirasi kepada para calon kepala daerah. Dengan menyediakan panggung politik yang sesuai selera anak muda, harapannya lebih antusias menyikapi pemilu.
Selain itu, lanjutnya, melalui edukasi politik tersebut, diharapkan anak muda Kotim tidak mudah terprovokasi dan terlibat dalam penyebaran ujian kebencian atau semacamnya.
Achmad melanjutkan, kegiatan itu menjadi sarana bagi calon kepala daerah untuk menyampaikan visi dan misi masing-masing, sehingga anak muda Kotim memiliki gambaran terhadap pasangan calon (paslon). Hal itu akan mempengaruhi pilihan atau penyaluran hak suara nantinya.
”Harapan kami dengan mereka, generasi muda mendengarkan visi misi dari paslon. Mereka jadi punya pilihan. Hal ini juga untuk menghindarkan mereka dari golput,” katanya.
Sementara itu, paslon nomor urut dua Sanidin-Siyono, hanya dihadiri calon wakil bupati Siyono. Adapun paslon nomor urut tiga, Muhammad Rudini-Paisal Damarsing hadir langsung didampingi tim pemenangannya.
”Kami tidak bisa memaksa mereka harus hadir. Tapi, yang jelas kami sudah menyampaikan pada semua paslon terkait kegiatan ini. Kapasitas kami bukan KPU, jadi paslon tidak wajib hadir dalam kegiatan yang kami gelar,” ucapnya.