Dipengaruhi Miras, Seorang Suami di Sampit Nyaris Bunuh Istri

Suami di Sampit Nyaris Bunuh Istri
TAK JELAS KELANJUTANNYA: Aparat Polres Kotim memasang garis polisi di Toko Cawan Mas yang diduga menjual miras ilegal, Jumat (18/6) lalu.

SAMPIT – Pengaruh minuman keras (miras) bisa berdampak terhadap hilangnya akal sehat manusia. Nilai kemanusiaan terkikis dan mengubah perilaku seseorang menjadi beringas hingga nekat membunuh. Hal itu terjadi pada seorang suami di Kotim yang nyaris membunuh istrinya saat berada di bawah pengaruh miras.

Informasi itu disampaikan Ketua RT 41 RW 08 Kelurahan Baamang Tengah, Zaimin, Jumat (18/6). Dia mengatakan, peristiwa itu terjadi saat Ramadan lalu, di Jalan Asrama Haji, belakang Stadion 29 November.

Bacaan Lainnya

Zaimin menuturkan, saat itu dia masih terlelap tidur. Tiba-tiba, sekitar pukul 03.00 WIB, pintu rumahnya di Jalan Hasan Mansur digedor warga. ”Pak RT, ada warga mau membunuh istrinya,” kata Zaimin menirukan perkataan warga saat itu.

Zaimin langsung bergegas menuju lokasi. Setibanya di tempat kejadian, sebagian atap plafon rumah warga tersebut sudah terbakar. Tetangga yang menyadari ada keributan, langsung berupaya memadamkan.

”Pemilik rumah itu sedang dalam pengaruh miras. Kehilangan akal sehatnya. Meteran listrik ditarik dan mengajak berkelahi dengan istrinya sambil membawa pipa, berniat membunuh istrinya,” kata Zaimin.

Baca Juga :  Kotim Mulai Terapkan PPKM Mikro  

Lebih lanjut dia mengatakan, bagian atap rumah saat itu sudah terbakar. ”Kalau tak cepat dipadamkan, bisa habis satu rumah terbakar. Syukur tetangga ikut membantu memadamkan. Sementara istri pelaku diungsikan ke rumah warga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Zaimin kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Baamang. ”Sudah saya laporkan atas tuduhan kekerasan dalam rumah tangga, tetapi tidak dapat diterima karena tidak ada bukti dan pelapor,” ucapnya.

Menurut Zaimin, aktivitas jual beli miras di Toko Cawan Mas, Jalan Tjilik Riwut, telah lama meresahkan warga. Pasalnya, efek samping mengonsumsi miras sering memicu peristiwa yang berujung pada keributan besar.

”Sudah lama masyarakat resah lapor dan ke saya. Hampir tiap malam mabuk-mabukan,” katanya.

Zaimin melanjutkan, menurut laporan warga, hampir setiap malam di depan Toko Cawan Mas ada beberapa orang yang menjaga untuk memastikan bisnis haram itu tetap lancar tanpa gangguan. ”Yang beli tak hanya bapak-bapak berumur. Anak muda juga banyak,” tandasnya. (hgn/ign)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *