SAMPIT – Seorang pemuda bernama Adi Haryadi (27), nekat mengakhiri hidupnya di perumahan karyawan PT Task II, Desa Tanjung Jariangau, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotim, Rabu (14/7) malam lalu. Diduga pria itu nekat mengakhiri hidupnya karena memiliki masalah keluarga.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Mentaya Hulu Iptu Suwardi mengatakan, jasad Adi pertama kali ditemukan Wahyono (37), mandor yang tinggal satu rumah dengan korban.
”Saat itu dia ingin salat subuh. Namun, ia melihat korban tergantung dengan menggunakan seutas kain,” ucap Suwardi, Kamis (15/7).
Wahyono lalu melaporkan kejadian tersebut kepada pimpinan perusahaan. Saat diperiksa, ternyata korban sudah meninggal dunia dan melaporkannya ke polisi.
Suwardi memastikan, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh korban. Jenazah Adi dibawa ke puskesmas terdekat untuk divisum.
”Berdasarkan keterangan temannya, tiga hari sebelum ditemukan tergantung, korban ada mengeluh dan terlihat murung. Saat itu korban bercerita kalau dirinya sedang ditimpa masalah keluarga,” bebernya.
Sementara itu, pihak keluarga korban yang berada di Jawa, meminta agar pihak perusahaan memakamkan secara agama yang dianut di lokasi pemakaman PT Task II.
”Permintaan keluarga sudah dilakukan pihak perusahaan. Pemakaman dilakukan secara layak. Selama ini korban statusnya belum menikah alias masih bujangan dan di statusnya sebagai buruh perusahaan setempat,” tandasnya. (sir/ign)