Empat Ratusan Desa di Kalteng masih Gelap

Petugas mekanik PLN ketika memperbaiki salah satu mesin pembangkit di Desa Pegatan
Petugas mekanik PLN ketika memperbaiki salah satu mesin pembangkit di Desa Pegatan, Kabupaten Katingan, beberapa waktu lalu.(dok.radarsampit)

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Sebanyak 442 Desa di Kalimantan Tengah (Kalteng) belum teraliri listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) atau 28,13 persen dan 1.571 Desa. Meski demikian, pembangunan pembangkit listrik dan jaringan di Kalteng  saat ini dinilai sudah cukup menggembirakan.

Ketika Forum Ketenagalistrikan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng)  digelar, Selasa (6/6) kemarin di Palangka Raya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng  Nuryakin memaparkan, pembangun listrik di Kalteng cukup menggembirakan, dengan rasio desa berlistrik PLN sampai dengan Maret 2023 sebesar 71,87%, dan masih ada 442 desa belum dialiri listik, dari  1.571 desa.

Bacaan Lainnya

“Tahun 2023 akan dibangun 125 desa yang akan meningkatkan rasio desa berlistrik menjadi 82,88%, dan ditargetkan pada tahun 2024 seluruh desa di Kalteng 100% ter-aliri listrik,” ujarnya, saat memberikan sambutan pembukaan, mewakili gubenur Kalteng.

Baca Juga :  Tingkatkan Kualitas Produk UMKM, Pemkot Gelar Sosialisasi Sertifikat Halal

Nuryakin juga menyebutkan, dengan adanya berbagai program pembangunan di Kalteng, seperti infrastruktur, food estate, shrimp estate, hilirisasi industri, RSUD Hanau, dan rencana pendirian perguruan tinggi vokasi berbasis keunggulan daerah, bisa dipastikan perlu adanya dukungan energi listrik yang lebih besar.

Ia juga memaparkan, pembangunan pembangkit listrik dan jaringannya saat ini sudah cukup menggembirakan. Dibuktikan dengan kondisi kelistrikan Kalteng telah interkoneksi dengan sistem Kalsel-Kalteng-Kaltim, dengan daya mampu pasok sebesar 1.846 MW (Mega Watt), Beban Puncak tercatat 1.391 MW, sehingga memiliki surplus daya mampu 455 MW.

“Kemampuan PLN UID Kalselteng dalam melayani kebutuhan suplai tenaga listrik di Provinsi Kalteng semakin kuat, dengan beroperasinya 4 Gardu Induk 150 KV (Kilo Volt), dengan kapasitas masing-masing 30 MVA (Mega Volt Ampere), yakni di Gardu Induk Kuala Pembuang, Gardu Induk Sukamara, Gardu Induk Nanga Bulik dan Gardu Induk Kuala Kurun,” pungkas Nuryakin.(ewa/gus)



Pos terkait