Gara-Gara Kembang Api Hutan Terbakar

TRC BPBD Kobar
TRC BPBD Kobar, MPA, dan masyarakat sekitar berupaya memadamkan karhutla di Desa Teluk Bogam, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar, Jumat (13/5) malam.(istimewa)

PANGKALAN BUN, RadarSampit.com – Hutan di dekat permukiman penduduk Desa Teluk Bogam, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kembali terbakar, Jumat (13/5) malam.

Terbakarnya hutan di kawasan pesisir Kumai tersebut akibat percikan kembang api yang dimainkan warga setempat. Arah lontaran kembang api kehutan membuat vegetasi yang berupa semak belukar mengering tersebut terbakar.

Kencangnya hembusan angin membuat api yang semula kecil menjadi besar. Kobaran api memerah saga terlihat oleh masyarakat. Masyarakat Peduli Api (MPA) desa setempat dan warga, berupaya memadamkan api. Namun mengingat peralatan tidak mumpuni mereka kewalahan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kobar yang mendapat laporan segera menerjunkan tim reaksi cepatnya ke lokasi beserta sejumlah unit water suplai dan perlengkapan lainnya.

Dan bersama masyarakat serta unsur lainnya berjibaku berupaya memadamkan api. Namun lantaran kencangnya angin dan terkendala oleh minimnya sumber air, mobil water suplai dipaksa mendekat ke titik kebakaran.

Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan mengatakan, ilalang dan semak belukar yang mengering membuat api dengan cepat meluas ditunjang hembusan angi dari arah laut begitu kencang.

Baca Juga :  Perkebunan Minta Waktu Sepekan Siapkan Dana Tangani Lingkar Selatan

“Beruntung unit water supli kita dapat mendekat ke lokasi kebakaran, meskipun sumber air tidak tersedia, namun butuh kerja keras untuk memadamkan api,” ujarnya. Sabtu (14/5).

Menurutnya lebih dari dua jam personel TRC BPBD, MPA serta masyarakat sekitar berjibaku sebelum api benar-benar dapat dipadamkan.

Tidak kurang 5 hektar hutan hangus terbakar akibat dari percikan kembang api yang dimainkan oleh warga setempat.

“Hembusan angin yang kencang mengakibatkan cepatnya persebaran luasan Karhutla, pukul 21.30 WIB kita bisa kuasai dan api dapat dipadamkan, namun kita tetap awasi agar tidak muncul lagi kebakaran susulan di tempat yang sama,” pungkas Martogi. (tyo/gus)



Pos terkait