SAMPIT, radarsampit.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berupaya mengevakuasi kapal wisata yang tenggelam sejak Selasa (21/1).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Bima Ekawardhana optimistis pengangkatan kapal akan selesai tepat waktu. Evakuasi kapal wisata ini telah dimulai sejak Jumat (24/1) pagi dan diperkirakan akan memakan waktu sekitar empat hari.
Tim evakuasi bekerja hingga malam untuk memastikan kondisi air mendukung proses pengangkatan kapal. Proses evakuasi ini melibatkan penyelam tradisional.
“Kami menggunakan 60 drum plastik yang ditanam di bawah kapal sebagai alat bantu untuk mengangkatnya ke permukaan. Saat ini, kapalnya sudah mulai terlihat atapnya. Kami berharap besok kapal sudah bisa timbul sepenuhnya,” ujar Bima saat meninjau langsung jalannya evakuasi pada Sabtu (25/1).
Setelah berhasil diangkat, kapal akan segera dibawa ke seberang (Kecamatan Seranau) untuk menjalani perbaikan. Berdasarkan catatan inventaris barang milik Disbudpar, nilai kapal ini mencapai Rp800 juta, termasuk barang-barang yang ada di dalamnya.
Bima juga menjelaskan bahwa tenggelamnya kapal wisata ini diduga akibat kebocoran pada lambung kapal. Kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (21/1) dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB. Meski begitu, ia memastikan bahwa langkah-langkah perbaikan segera dilakukan setelah kapal diangkat.
Sementara itu, terkait usulan dari anggota DPRD agar aset kapal wisata ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Bima menyambut baik gagasan tersebut.
“Kalau memang itu disepakati, kami sangat mendukung. Pengelolaan oleh BUMD akan lebih profesional dan terstruktur. Banyak daerah lain dengan sektor pariwisata maju yang menyerahkan pengelolaan aset wisata kepada BUMD, dan hasilnya sangat baik,” jelasnya.
Ia yakin, kapal wisata ini akan lebih terurus dan dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar jika dikelola oleh BUMD. “Dengan pengelolaan yang lebih profesional, kapal bisa lebih menghasilkan dan menjadi daya tarik wisata yang lebih baik,” tambahnya.