Guru Penjaskes Diberi Pelatihan, Sekolah di Kotim Diharapkan Cetak Atlet Potensial

pelatihan guru penjaskes
PELATIHAN: Pembukaan pelatihan manajemen organisasi olahraga untuk guru Penjaskes di Kotim tahun 2022, Selasa (22/11). (YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kotim memberikan pelatihan manajemen organisasi olahraga untuk guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (penjaskes) tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kotim, Selasa (22/11).

Pembukaan kegiatan tersebut dihadiri Bupati Kotim Halikinnor yang diwakili Staf Ahli Bupati Kotim Najmi Fuadi. Dalam sambutannya, Najmi mengatakan, peran aktif guru penjaskes dan inovasi para guru olahraga sangat diharapkan untuk mendampingi dan mengawali pembangunan serta mengembangkan pembinaan pendidikan olahraga kreatif, baik dari tingkat SD maupun SMP, guna mendorong kemajuan SDM olahraga di Kotim.

Bacaan Lainnya
Gowes

”Saya harap pelatihan semacam ini tidak hanya tingkat SD dan SMP, ke depan nanti diajak lagi guru kelompok PAUD, karena mengajak anak usia dini untuk olahraga agak sulit. Kalau SD atau SMP sudah  lumayan. Semoga siapa pun nanti kepala dinasnya, kegiatan seperti ini terus berlanjut. Waktu saya dulu tetap berlanjut, ini juga berlanjut. Semoga kita bisa memanggil semua guru olahraga, tapi bertahap,” kata Najmi yang pernah menjabat sebagai Kepala Dispora Kotim.

Baca Juga :  Di Kotawaringin Timur Tercatat Ada 1.943 Anak Stunting

Najmi memberikan saran agar kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan di dalam Kota Sampit, tapi bisa juga sesekali direncanakan untuk digelar di kecamatan lain, seperti di Cempaga atau Pulau Hanaut.

Peran guru Penjaskes, lanjutnya, sangat penting dalam pembentukan karakter dan sikap peserta didik. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan bagian penting dari pendidikan secara keseluruhan dengan tujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, berpikir kritis, sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih.

Pembukaan kegiatan tersebut ditandai dengan penyematan tanda peserta yang dilakukan secara simbolis kepada dua orang perwakilan guru penjaskes. Najmi berharap usai pelatihan para peserta sebanyak 38 orang bisa menambah ilmu tentang manajemen organisasi olahraga untuk diterapkan di sekolah, sehingga para murid dapat menimba pengetahuan tentang pendidikan jasmani kesehatan.



Pos terkait