SAMPIT, radarsampit.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengapresiasi panitia atas terlaksananya upacara ritual Mamapas Lewu di Desa Penyang Betang Mahonoi dan Desa Sebabi, Kecamatan Telawang, pada 18-19 Februari.
“Kegiatan sudah dimulai dari hari Sabtu (18/2) di Desa Penyang Betang Mahonoi membayar hajat bapak bupati, dilanjutkan malam sampai Minggu (19/2) siang di Desa Sebabi Kecamatan. Telawang,” kata Plt Camat Telawang Anas, Minggu (19/2).
Selain Bupati Kotim Halikinnor, rangkaian kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Kotim Irawati, Ketua DPRD Kotim Rinie, anggota DPRD Provinsi Kalteng, seluruh damang 17 kecamatan di Kotim, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tamu undangan yang lain.
Dalam bahasa Dayak Ngaju, mamapas lewu mengandung pengertian membersihkan wilayah atau daerah dari pengaruh-pengaruh atau perbuatan jahat atau buruk yang dilakukan oleh manusia atau roh jahat terhadap kehidupan.
“Jika dimaknai dari kedua kegiatan itu, mamapas lewu dalam artian membersihkan kampung dari segala macam bencana, bahaya, penyakit dan lainnya, serta acara membayar hajat bapak Bupati Kotim,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Kotim Halikinnor berpesan kepada masyarakat setempat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta mengutamakan gotong royong.
Anas berharap melalui kegiatan ini dapat melestarikan nilai-nilai religius yang melekat pada masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng) khususnya masyarakat Kecamatan Telawang agar tidak punah dan tergerus oleh perubahan zaman dan kemajuan perkembangan teknologi dan informasi.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia yang memprakarsai kegiatan tersebut, dengan harapan kebudayaan sebagai aset bangsa agar tetap dijaga dan dilestarikan,” tandasnya. (yn/yit)