Ini Makna Seorang Ibu bagi Agustiar Sabran

agustiar sabran
MULIAKAN IBU: Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng Agustiar Sabran menyuapi sang ibu dengan penuh kasih sayang.

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Kesuksesan yang diraih anggota DPR RI Agustiar Sabran tak lepas dari peran seorang ibu. Baginya, ibu merupakan segalanya hingga dia bisa mencapai titik seperti sekarang.

”Ibu adalah segalanya. Dia tak hanya melahirkan, namun membesarkan dan mendidik. Di telapak kakinya lah Allah SWT titipkan surga untuk kita. Muliakan ibu kita. Jaga dan sayangi dengan hati dan cinta,” kata Agustiar yang juga Ketua Dewan Adat Dayak Kalteng ini, Kamis (22/12).

Bacaan Lainnya
Gowes

Politikus PDIP ini menuturkan, tidak ada yang bisa dibandingkan dengan cinta seorang ibu bagi anak-anaknya. Cintanya tidak ada bandingannya. Tanpa syarat dan tidak dapat dipisahkan.

”Ke mana pun saya pergi atau apa yang saya lakukan, pada akhirnya saya selalu menemukan diri terhibur dengan nasihat ibu. Selamat Hari Ibu 22 Desember 2022,” ujar Agustiar.

Agustiar menuturkan, ibunya telah mengajarkan kekuatan doa dan kebaikan. Hal itu merupakan bekal utama dalam hidup.

Baca Juga :  Agustiar Sabran Ajak Masyarakat Dukung Pemerintah Cegah Karhutla

”Keberadaan kita saat ini tak lepas dari doa dan kasih sayang ibu. Merawat dan mendidik tulus tanpa pamrih. Dengan caranya, ibu membuat kita menjadi sosok yang tegar, berani, membela kebenaran, dan pantang menyerah dalam menghadapi setiap masalah,” katanya.

Bicara perempuan Indonesia, Agustiar melanjutkan, sejak awal merupakan bagian penting dari perjuangan kemerdekaan dan pembangunan Indonesia. Perjuangan pergerakan perempuan Indonesia diselenggarakan pertama kali melalui Kongres Perempuan I pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta.

Meski era perjuangan kemerdekaan Indonesia sudah selesai, lanjut Agustiar, srikandi bangsa hingga saat ini masih perlu terus berjuang, sehingga perannya lebih menonjol.

”Zaman sudah berubah. Tantangan sudah berbeda, tetapi peran aktif perempuan tetap diperlukan untuk memajukan Indonesia,” katanya.

Menurut Agustiar, semua ibu adalah perempuan berdedikasi. Sebab, menjadi ibu adalah pekerjaan tanpa henti dan harus selalu belajar setiap waktu, sehingga bukanlah tugas yang mudah.

Seorang perempuan, tambahnya, akan berupaya memberikan dan melakukan yang terbaik dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai ibu, sehingga tidak ada ukuran baik ataupun buruk dari pilihan maupun status seorang ibu.



Pos terkait