Ini Yang Dilakukan BNNP Kalteng Agar Razia THM di Kota Sampit Tidak Bocor

razia thm sampit
RAZIA: BNNP Kalteng bersama aparat gabungan di Kotim melakukan razia ke sejumlah THM di Kota Sampit, Sabtu (14/12).

Aparat gabungan kembali menyisir sejumlah tempat hiburan malam di Kota Sampit. Razia dadakan kali ini digelar dengan mengantisipasi bocornya informasi dari ”orang dalam”.

FAHRY-HENY, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Dipimpin Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Provinsi Kalteng Brigjen Pol Joko Setiono bersama Kepala Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati, sejumlah petugas berseragam bergerak menyisir satu per satu THM di Sampit.

Rombongan terlebih dahulu mendatangi satu tempat hiburan malam di Jalan Jeruk I, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Puluhan petugas yang masuk langsung memeriksa setiap kamar karaoke.

Razia dilakukan untuk memastikan semua pengunjung tak menggunakan obat-obatan terlarang. Ratusan pengunjung dari lima THM yang dikunjungi, diminta melakukan tes urine.

”Razia tadi malam itu sebagai bentuk kasih sayang kami kepada masyarakat. Kami ingin semua masyarakat terbebas dari narkoba. Hiburan boleh, tapi jangan sampai memakai obat-obatan terlarang. Kami ingin Kotim jadi daerah bersinar yang artinya bersih dan terbebas dari narkoba,” tegas Irawati yang juga Wakil Bupati Kotim, Minggu (15/12).

Baca Juga :  KPU Lamandau Terima 1.228 Bilik Suara  

Dari ratusan pengunjung yang dites urine, ditemukan sejumlah pengunjung yang positif menggunakan narkoba.

”Ada yang positif narkoba. Sudah didata Polres Kotim. Selanjutnya akan dilihat lagi. Apabila pemakai baru, akan ditangani rawat jalan dan apabila sudah pengguna berat yang sampai kecanduan, akan direhab di RSUD dr Murjani Sampit untuk diberikan perawatan dan pengobatan,” katanya.

Plt Kepala Satpol PP Kotim Widya Yulianti melalui Kepala Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah Satpol PP Kotim Sugeng Riyanto yang juga turut hadir dalam razia, mengatakan, kegiatan kali ini dilakukan secara mendadak tanpa terencana.

”Untuk menghindari kebocoran informasi, 14 anggota Satpol PP Kotim dan semua pihak yang ikut serta dalam kegiatan razia dilarang membawa handphone. Kegiatan ini benar-benar dilakukan secara senyap dan hanya diinformasikan kepada pihak aparat terkait saja,” kata Sugeng.



Pos terkait