Kabut Asap Karhutla Mulai Mengancam

Karhutla,Kecamatan Arut Selatan
Kebakaran di Sei Baru, Pangkalan Bungur, Kecamatan Arsel, Kabupaten Kobar, Kamis (27/1).(istimewa)

PANGKALAN BUN – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Kecamatan Arut Selatan dan Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) merupakan pertanda masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya karhutla.

Pasalnya kebakaran yang terjadi di Jalan Asbullah, RT 26, Sei Baru, Dusun Pangkalan Bungur, Kelurahan Baru, Kecamatan Arsel diduga akibat aktivitas pembukaan lahan oleh masyarakat.

Padahal tidak kurang-kurang baik BPBD Kobar, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas masing-masing wilayah memberikan imbauan dengan memasang baliho serta imbauan langsung kepada masyarakat.

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kobar M Nasir menyayangkan ketidaksadaran masyarakat terhadap bahaya karhutla, sehingga kejadian tersebut terus berulang setiap tahunnya. “Kebakaran yang terjadi kemarin, merupakan bentuk nyata ketidaksadaran masyarakat terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan,” ungkapnya, Sabtu (29/1).

Ia menegaskan, dua hari paska kebakaran hutan di dusun Tatas dan Sei Sintuk, khususnya di wilayah Kecamatan Arsel, sudah muncul kabut asap yang mengganggu pandangan.

Padahal area yang terbakar pada hari itu masih dalam kategori tidak terlalu luas dibandingkan hari ke dua di Jalan Asbullah, Pangkalan Bungur yang membakar area hutan dan kebun masyarakat seluas 5 hektar. “Sudah muncul kabut asap, dan sangat berbahaya serta mengganggu kesehatan masyarakat,” tegasnya.

Baca Juga :  Belasan Warga Desa Batanjung Mengungsi

Menurutnya persoalan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kotawaringin Barat akan terjadi setiap tahun, dan menjadi budaya, bila masyarakat masih terus melakukan aktifitas pembukaan lahan dengan cara tidak ramah lingkungan.

Sejauh ini, BPBD hanya bisa melakukan penanganan dan antisipasi dengan memberikan imbauan kepada masyarakat di lokasi yang ditandai sebagai wilayah rawan karhutla. “Kami hanya bisa memberikan imbauan kepada masyarakat dengan memasang baliho dan melakukan patroli serta menyiapkan pos jaga karhutla,” pungkasnya. (tyo/sla)

 



Pos terkait