Kakek Renta di Lamandau Diduga Jadi Predator Anak

ilustrasi pencabulan
ILUSTARSI PENCABULAN/MAHENDRA ADITYA/JAWAPOS RADAR KUDUS  

NANGA BULIK, radarsampit.com – Kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Kabupaten Lamandau. Korban yang masih polos dan lugu, dijadikan pelampiasan nafsu seorang kakek berusia 70 tahun. Dugaan pencabulan itu terjadi di wilayah Kecamatan Menthobi Raya.

Kasat Reskrim Polres Lamandau AKP Faisal Firman Gani mengatakan, korban dalam pendampingan Polres Lamandau dan dinas terkait untuk dilakukan pemeriksaan guna mengungkap peristiwa tragis tersebut.

Bacaan Lainnya

”Saat ini masih dilakukan pemeriksaan terhadap korban dengan didampingi orang tua dan dinas terkait. Korban juga telah menjalani visum,” katanya.

Pihaknya juga tengah melakukan pendalaman dan penyelidikan terhadap keberadaan terduga pelaku. ”Untuk terduga pelaku masih kita maping dan monitoring keberadaan pastinya,” katanya.

Kasus itu terungkap ketika sang ibu bersama guru berusaha mengobati korban ke dokter di Nanga Bulik, karena mengeluh sakit setiap buang air kecil. Hampir tiga pekan korban yang masih berusia 6 tahun itu tidak sekolah.

Baca Juga :  Seperti Ini Serba-serbi Pemilihan Umum di Kalteng

Hasil pemeriksaan membuat dokter mempertanyakan penyebab sakit anak, sehingga akhirnya terungkap penyebabnya , yakni dicabuli terduga pelaku. Namun, korban tidak berani melapor.

Dokter yang memeriksa lalu menelepon salah satu anggota DPRD Lamandau agar mendampingi pelaporan ke Polres Lamandau dan melakukan visum ke RSUD Lamandau. Kasus itu tengah menjadi perbincangan masyarakat dalam beberapa hari terakhir.

Seorang warga yang meminta namanya tak disebutkan menuturkan, terduga pelaku merupakan mertua dari pemilik salah satu pondok pesantren. ”Selain korban ini, mungkin masih ada korban lainnya yang juga masih di bawah umur. Namun, orang tuanya merasa malu dan ketakutan melapor dan berakhir dengan perdamaian,” katanya.

Warga lain mendesak agar kasus tersebut diungkap dan tidak selesai dengan damai demi keamanan dan kenyamanan warga yang memiliki anak kecil. Mereka khawatir jika predator anak tersebut dibiarkan, akan banyak korban lainnya. ”Pelaku harus diberi efek jera agar tidak ada lagi korban selanjutnya. Jangan biarkan predator merajalela,” tegasnya. (mex/ign)



Pos terkait