PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Amukan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kian mengganas. Api melahap sejumlah lahan di wilayah Kecamatan Kumai dan Kecamatan Arut Selatan (Arsel). Saking besarnya api, petugas nyaris dipukul mundur karena pekatnya asap.
Informasi dihimpun, kebakaran hutan dan lahan yang memasuki hari ke tujuh di Desa Sungai Bakau, Desa Keraya, dan Desa Sebuai, semakin meluas. Bahkan, nyaris tidak mampu lagi ditangani dengan peralatan pemadam kebakaran.
Amukan api di Desa Sebuai telah merambah hutan yang masuk wilayah administratif Desa Tanjung Putri, Kecamatan Arut Selatan, sejak Senin (25/9/2023) sore. Diduga kencangnya angin membuat api dengan cepat membakar hutan di sekitarnya. Tim gabungan berupaya melakukan penanganan di beberapa titik lokasi.
Karhutla juga terjadi di Desa Kubu, pintu gerbang masuk wilayah pesisir terpadu dari arah Kecamatan Kumai yang terhubung dengan Desa Bakau, Keraya, dan Sebuai. Kemudian, di Desa Kumpai Batu Atas (KBA), Kecamatan Arut Selatan, merembet hingga ke desa tetangga, Kumpai Batu Bawah (KBB).
Personel Balakar Huma Singgah Itah Mendawai, Agung, mengatakan, karhutla di Desa Kumpai Batu Atas dan Kumpai Batu Bawah semakin membesar. Api kian mendekati permukiman penduduk.
”Untuk karhutla yang masih dalam penanganan, di Desa Bakau, Keraya, dan Sebuai. Selain itu, titik api baru di Desa Tanjung Putri, Desa Kumpai Batu Bawah, dan Kumpai Batu Atas. Seluruh lokasi kebakaran itu berada di satu garis lurus jalan menuju destinasi wisata pesisir,” katanya.
Menurutnya, dorongan angin kencang membuat kepala api semakin menjauh. Tim gabungan harus menyambung hingga belasan rool selang. Satu rol selang panjangnya mencapai 15 meter.
Sementara itu, Balakar Manggala Yudha Desa Kumpai Batu Bawah terus berjibaku melakukan penanganan. Bahkan, personel sampai lintang pukang berlarian dihantam asap tebal akibat angin yang berbalik arah. ”Tidak sanggup tebal asapnya, sementara peralatan minim, seperti masker dan alat pemadam,” ujar Ikhsan.