Kebakaran Rumah di Luwuk Bunter Makan Korban

Satu Nyawa Melayang saat Upayakan Pemadaman

korban kebakaran
KORBAN: Korban meninggal akibat kebakaran di Desa Luwuk Bunter saat dievakuasi warga, Jumat (22/12/2023) (Istimewa)

SAMPIT, radarsampit.com – Kebakaran bangunan berkonstruksi kayu terjadi di Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Jumat (22/12/2023).

Selain menimbulkan kerugian materi, kejadian itu juga mengakibatkan satu korban meninggal dunia. Informasi dihimpun, kebakaran melanda satu rumah berkonstruksi kayu hingga rata dengan tanah dan juga berimbas pada dapur rumah salah satu warga lainnya.

Bacaan Lainnya

Warga sempat kebingungan karena tidak memiliki peralatan pemadam yang memadai, mereka berupaya melakukan menjinakkan api dengan peralatan seadanya. Termasuk menyiram air dengan ember.

Namun nahas, salah seorang warga yang berupaya memadamkan api diduga tersengat aliran listrik dari kabel tegangan tinggi PLN yang putus akibat terbakar. Korban bernama Bambang ini dikabarkan meninggal di tempat, warga juga tampak kesulitan saat mengevakuasi tubuh korban dari dekat bangunan yang terbakar.

Rumah yang terbakar tersebut didiami seorang ibu bernama Rose dan anaknya Iwan. Namun mereka berhasil diselamatkan.

Baca Juga :  171 Pelamar CPNS Gumas Gugur, tapi….

Sementara itu korban jiwa, Bambang merupakan warga sekitar, dia awalnya tengah bersama warga lainnya berjibaku memadamkan api tersebut. Nahas baginya, dia tidak sengaja terinjak kabel milik PLN yang terputus dan tertindih seng bekas saat sedang membawa ember air.

“Kami bersama-sama dengan korban memadamkan api saat itu korban membawa ember menyisir ingin menyiramkan air ke bagian dapur, saat melewati seng saya terkejut korban minta tolong,” kata Tajul salah satu saksi di lapangan.

Korban, berteriak dan dirinya sempat memegang korban namun saat dia menyentuh bagian lengan korban ingin menariknya dia merasakan ada semacam sengatan dan segera terlepas. Korban sempat ditolong ditarik menggunkan ruas bambu. Hampir sepuluh menit bisa ditarik dan korban kemudin segera dibawa ke Puskesmas Cempaga. “Saya yang bawa di mobil. Sampai di puskesmas dipasang alat dan ternyata sudah meninggal kata perawatnya,” ujar dia.

Kejadian ini membuat keluarga korban terpukul, apalagi korban ini merupakan tulang punggung keluarga tersebut. “Anaknya memang suka menolong punya jiwa sosial tinggi, korban memang dikenal begitu dikampung,” kata Matias salah satu warga setempat.



Pos terkait