Kenang Aksi Heroik 13 Penerjun Pertama Tanah Air

Gelar Malam Renungan di Monumen Palagan Sambi

monumen palagan sambi
TNI Angkatan Udara, Lanud Iskandar Pangkalan Bun menggelar malam renungan Palagan Sambi tepat di monumen pesawat Palagan Sambi kawasan Taman Kota Pangkalan Bun, Selasa (17/10/2023) malam

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Untuk mengenang aksi heroik 13 Penerjun yang dikirim Desa Sambi, Kecamatan Arut Utara Kabupaten Kotawaringin Barat pada 17 Oktober 1947, TNI Angkatan Udara, Lanud Iskandar Pangkalan Bun menggelar malam renungan Palagan Sambi tepat di monumen pesawat Palagan Sambi kawasan Taman Kota Pangkalan Bun, Selasa (17/10/2023) malam.

Komandan Lanud Iskandar, Letkol PNB Ig Widi Nugroho mengatakan malam renungan Palagan Sambi diharapkan sebagai sarana mengingat dan merenungkan semangat para pejuang terdahulu agar menjadi motivasi dalam mengisi Kemerdekaan.

Bacaan Lainnya

Malam renungan Palagan Sambi ini baru pertama kali digelar, dengan harapan kedepan akan diagendakan secara rutin dan dimasukkan dalam rangkaian HUT Kobar.

Dalam kegiatan ini, Danlanud menyampaikan, bahwa berdasarkan sejarah peristiwa heroik 76 tahun lalu merupakan bagian dari sebuah peristiwa di Kabupaten Kobar dengan harapan aksi tersebut bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat semua, serta menjadi tonggak semangat dan menangkap arti didalam peristiwa tersebut.

Baca Juga :  Buaya Lima Meter Muncul, Pemancing Ikan Minggir Dulu

“Saya ajak semua pihak, bahwa sejarah ini sesuatu yang patut kita hidupi , kembangkan dan pelajari , bagi saya sejarah sebuah mutiara terpendam didasar lautan,” tutur Widi dalam acara ini.

Menurutnya, para 13 Penerjun adalah putra terbaik Kalimantan yang gagah berani melakukan penerjunan di medan berat dengan peralatan sederhana. “Mereka mengorbankan dirinya, melaksanakan tugas tidak memikirkan untung rugi, ini perlu dicontoh dan teladani supaya semangat ini perlu di jaga untuk mengisi kemerdekaan, karena tugas kita melanjutkan perjuangan,” terangnya.

Malam renungan Palagan Sambi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dan sejumlah organsiasi kemasyarakatan. Termasuk Pangeran Muasjidinsyah dari kesultanan Kutaringin juga menyaksikan rangkaian kegiatan malam renungan tersebut.

Pangeran Muasjidinsyah dalam sambutannya menceritakan bagaimana sebelum adanya pemerintah sudah ada berdiri kesultanan. Maka ia juga memberikan pesan bagaimanapun sejarah harus terus diingat sebagai asal usul berdirinya negara atau pemerintahan.



Pos terkait